Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Warga Keluhkan Semen Langka di Aceh Utara

Sejumlah aparat desa khawatir pembangunan infrastruktur dan rumah duafa terkendala tahun ini. Selain itu, harga jual bahan bangunan melambung.

Kepala Urusan Pembangunan, Desa Samakurok, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara, Abdul Rafar menyebutkan sepekan terakhir semen seakan hilang di kawasan itu.

“Jika pun ada jumlahnya tak seberapa. Misalnya kita perlu 10 sak semen, hanya tersedia lima sak semen. Itu pun dengan harga mahal,” kata Abdul Rafar, Sabtu (5/8/2017).

Sebelumnya harga semen hanya Rp 51.000-Rp 52.000 per sak. Saat ini harga semen mencapai Rp 55.000 per sak.

Seorang kontraktor asal Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara, Reza Angkasah mengeluhkan hal yang sama. Dia menyebutkan harga jual besi juga ikut melambung.

“Besi ukuran 10 milimeter sebelumnya Rp 38.000 per batang, sekarang sudah Rp 48.000 per batang. Itu sangat merugikan kontraktor yang mengerjakan berbagai proyek pembangunan pemerintah,” kata Reza.

Dia menyatakan sejumlah proyek yang didanai pemerintah kabupaten/kota di Aceh kini mulai tahap pengerjaan.

“Kalau begini, untung para kontraktor akan kecil sekali,” terangnya. Dia berharap kondisi itu dapat perhatian dari Pemerintah Provinsi Aceh.

“Semoga ini bisa ditelusuri penyebabnya. Pemerintah Provinsi Aceh bisa mengusut tuntas siapa yang bermain dalam kelangkaan bahan bangunan ini,” pungkasnya.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/08/05/180000326/warga-keluhkan-semen-langka-di-aceh-utara

Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke