Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bisnis "Internet of Things" Berpotensi Jadi Sumber Pertumbuhan Baru

Perangkat-perangkat elektronik kecil ini dilengkapi dengan software, sensor dan actuator serta terhubung dalam sebuah jaringan telekomunikasi yang memungkinkan setiap perangkat tadi dapat mengambil data dan saling bertukar informasi. Interaksi antar perangkat inilah yang disebut dengan Internet of Things (IoT).

Potensi IoT

Irza Suprapto, Direktur Asia IoT Business Platform mengatakan, sebagai sebuah negara yang berkembang, Indonesia memiliki potensi yang amat besar bagi bisnis Internet of Things (IoT). pertumbuhan teknologi yang pesat di Indonesia mendorong tingginya permintaan terhadap teknologi IoT.

“Sejak 2014, kami melihat berbagai kemitraan bisnis sedang berusaha untuk mendorong pertumbuhan pengadopsian IoT di dalam negeri. Perkembangan IoT di Indonesia juga terlihat, terutama dalam berbagai inisiatif kota pintar seperti Makassar, Banda Aceh, dan Jakarta. Kami senang melihat perkembangan ini,” kata Irza.

Lebih lanjut disebutkan, ketertarikan terhadap teknologi IoT cukup tinggi namun impelementasinya masih rendah. Karena itu penting bagi perusahaan untuk memahami berbagai tantangan yang dihadapi dalam menerapkan IoT dalam bisnis mereka.

Menurut survei yang baru dilakukan oleh Asia IoT Business Platform, lebih dari 70 persen perusahaan besar dan organisasi lokal saat ini tengah mengeksplorasi atau berusaha menemukan solusi IoT yang bisa digunakan atau diterapkan.

Namun hanya 7 persen yang melaporkan bahwa mereka mendapatkan manfaat dari penerapan IoT. Masalah biaya, sistem warisan dan kompleksitas merupakan tiga hal utama yang menjadi tantangan utama dalam mengadopsi IoT.

Kendati Indonesia memiliki potensi yang besar untuk bisnis Internet of Things (IoT), namun di sisi lain, pengembangan IoT itu sendiri menghadapi banyak tantangan. 

Direktur Jenderal Aplikasi Telematika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan bahwa Kominfo terus mendorong  tumbuhnya industri Information, Communication, and Telecommunication (ICT) di Indonesia. Pemerintah berharap bisnis IoT dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru bagi Indonesia.

“Tetapi yang lebih penting juga adalah bagaimana dalam setiap perkembangan teknologi itu, Indonesia bisa mendapatkan benefitnya. Untuk itu, sebagai regulator, Kominfo senantiasa menyusun dan menciptakan ekosistem nasional dalam rangka mendukung perkembangan industri, khususnya IoT sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru,” kata Samuel dalam sambutan tertulisnya pada Konferensi Asia Internet of Things (IoT) Business Platform di Jakarta, Senin (7/8).

Menurutnya, saat ini Kominfo juga tengah menyusun kajian regulasi tentang IoT, disisi konektivitas dan konten, serta terus mendukung pertumbuhan start-up IoT.

Koordinator Tim Uji Laik Operasi Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informasi Gunawan Hutagalung dalam ajang Asia IoT Business Platform di Jakarta, Senin (7/8) mengatakan bahwa saat ini Indonesia sudah berada dalam masa pengembangan IoT. 

Namun, lanjutnya, pengembangan IoT tersebut belum sejalan dengan ketersediaan jaringan internet untuk mendukung IoT di Indonesia. “Misalnya adalah masalah jaringan internet di Indonesia. Untuk mendukung IoT itu kan diperlukan jaringan yang prima,” ujarnya.

Untuk itu, kata Gunawan, sebagai regulator, Kominfo senantiasa mendukung perkembangan IoT dengan memperkuat jaringan internet. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah dengan membangun Palapa Ring agar konektivitas terjaga dengan baik.

Menurutnya, saat ini Kominfo juga tengah menyusun kajian regulasi tentang IoT, dari sisi konektivitas dan konten, serta terus mendukung pertumbuhan start-up IoT.

Oleh karena itu, dengan diadakannya forum ini, pihak penyelenggara dan pihak pemerintah berharap dapat menemukan solusi terhadap masalah perkembangan IoT di Indonesia.

Pionir Lokal

Salah satu peserta eksibisi adalah PT Imani Prima, sebuah perusahaan lokal yang telah memfokuskan bisnisnya di IoT sejak 10 tahun lalu.

Mengusung tema “Key Success Factors for IoT Implementation in Logistics & Transportation”, PT Imani Prima berbagi pengalaman mengenai tantangan implementasi IoT di bidang transportasi, khususnya Kereta Api dan Kapal.

Sektor Logistik dan transportasi memang menjadi perhatian khusus PT Imani Prima. Dengan populasinya yang besar, sektor ini menjadi pasar yang menarik sekaligus merupakan tantangan besar pada skala nasional. Sehingga keberhasilan implementasi teknologi IoT di bidang ini akan berkontribusi langsung terhadap efisiensi logistik nasional.

“Bisnis jasa transportasi logistik masa depan pun sangat menjanjikan, salah satunya karena ekspektasi publik terhadap kualitas layanan menjadi tolak ukur penting bagi pebisnis jasa berbagai moda, baik lokal maupun internasional”, ujar Yuli Cahyono, Chief Operation Officer (COO) PT Imani Prima.

Dalam sektor transportasi, lanjut Yuli, pihaknya tengah bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk menerapkan Monstrack Train (LocoTrack) di 333 lokomotif milik PT KAI di wilayah Sumatera dan Jawa.

"Selain itu, untuk tracking kapal, sudah ada 33 pelabuhan yang terintegrasi dengan AISSAT”, sebuah system yang dikembangkan sendiri oleh PT Imani Prima.

“Dan dalam waktu dekat ini, akan bertambah menjadi 40-45 pelabuhan yang tersebar di seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke," ujarnya.

Sementara itu, Wahyun selaku GM Telco and IoT Business PT Imani Prima menambahkan, sektor jasa logistik dan transportasi saat ini terus berlomba memberikan layanan yang berfokus bukan hanya pada keselamatan, tapi juga kecepatan dan ketepatan. Sebab itu, kebutuhan pada presisi data menjadi keniscayaan bagi pebisnis.

"Sebagai perusahaan yang telah 10 tahun berkecimpung dalam IoT, dan juga telah terdaftar resmi sebagai penyedia jasa telekomunikasi di Kemenkominfo, layanan dan produk PT Imani Prima teruji dalam merespon kebutuhan jasa logistik dan transportasi darat serta laut," tegasnya.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/08/09/103206626/bisnis-internet-of-things-berpotensi-jadi-sumber-pertumbuhan-baru

Terkini Lainnya

Modal Asing Kembali Masuk ke Indonesia, Pekan Ini Tembus Rp 4,04 Triliun

Modal Asing Kembali Masuk ke Indonesia, Pekan Ini Tembus Rp 4,04 Triliun

Whats New
Sedang Cari Kerja? Ini 10 Hal yang Boleh dan Tak Boleh Ada di Profil LinkedIn

Sedang Cari Kerja? Ini 10 Hal yang Boleh dan Tak Boleh Ada di Profil LinkedIn

Work Smart
Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

Whats New
BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Whats New
Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Whats New
Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Whats New
Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Whats New
Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Whats New
Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Whats New
Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Whats New
BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

Whats New
[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke