Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sri Mulyani Ibaratkan Utang dengan Kartu Kredit

Dalam menjelaskan hal itu, Sri Mulyani mengibaratkannya dengan kartu kredit. Dalam mengajukan kartu kredit, maka sesuaikanlah limit maksimal dengan kemampuan membayar.

Apabila pendapatan seseorang Rp 10 juta, maka mintalah kartu kredit yang limit maksimalnya Rp 1 juta. Kemudian, apabila pendapatan seseorang mencapai Rp 25 juta, maka limit maksimal yang seharusnya diajukan adalah Rp 5 juta.

"Itu tidak berarti bahwa Anda punya limit Rp 5 juta kemudian Anda bilang situasinya lebih buruk dari yang Rp 1 juta. Harus dilihat dari kemampuan dan size ekonomi keseluruhan," jelas Sri Mulyani.

Sri Mulyani berkilas balik ke periode tahun 1997-1998 ketika ada pergantian dari era Orde Baru ke era Reformasi yang menghasilkan presiden-presiden yang dipilih langsung oleh rakyat.

(Baca: Sri Mulyani: Kenapa Takut Utang? Harta Kita Banyak)

Perubahan besar tersebut terjadi bersamaan dengan krisis ekonomi. Akibatnya, negara harus menanggung perbaikan sektor keuangan yang waktu itu tengah dilanda krisis.

Sri Mulyani mengatakan, jumlah tambahan utangnya besar sekali hingga mencapai seratus persen dari produk domestik bruto (PDB). Dengan utang yang sebegitu besar, maka Indonesia nyaris tak bisa bernapas dengan leluasa.

Ini membuat presiden-presiden berikutnya memikirkan dan melakukan serangkaian upaya penghematan. "Membuat APBN sehat dulu supaya kita tidak mengalami krisis utang," jelas Sri Mulyani.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/08/11/085821326/sri-mulyani-ibaratkan-utang-dengan-kartu-kredit

Terkini Lainnya

Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Whats New
Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Whats New
Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Whats New
Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
BKKBN Sosialisasi Cegah 'Stunting' melalui Tradisi dan Kearifan Lokal 'Mitoni'

BKKBN Sosialisasi Cegah "Stunting" melalui Tradisi dan Kearifan Lokal "Mitoni"

Whats New
Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Work Smart
Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Whats New
Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Work Smart
Mandiri Capital Indonesia Siap Jajaki Pasar Regional dan Global

Mandiri Capital Indonesia Siap Jajaki Pasar Regional dan Global

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke