Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

PMN Tak Cukup Tutup Defisit Anggaran BPJS Kesehatan

Pada semester I/2017, BPJS Kesehatan mencatatkan arus kas negatif, lantaran pengeluaran lebih besar Rp 5,8 triliun ketimbang jumlah penerimaannya.

Hingga akhir Juni 2017, penerimaan BPJS Kesehatan senilai Rp 35,6 triliun, sedangkan pengeluaran tercatat senilai Rp 41,5 triliun.

"Penyertaan pemerintah (PMN) sekitar Rp 3,6 triliun. Ini masih dalam proses untuk dicairkan agar bisa menutupi (defisit anggaran)," kata Kepala Humas BPJS Kesehatan Irfam Humaidi, kepada wartawan, di Kantor BPJS Kesehatan, Jakarta Pusat, Selasa (15/8/2017).

Pada prinsipnya, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menutupi defisit anggaran. Yakni penyesuaian iuran dengan perhitungan aktuaria, pengurangan manfaat, dan PMN.

Tahun ini, BPJS Kesehatan memutuskan menutupi defisit anggaran dengan menambah suntikan modal. Sedangkan pada tahun 2016 lalu, BPJS Kesehatan menutupi defisit dengan menyesuaikan iuran dan pengajuan PMN.

Perseroan tidak akan mengurangi pemanfaatan BPJS Kesehatan, atau dengan tidak mengcover salah satu penyakit tertentu.

PMN untuk BPJS Kesehatan pada APBN 2017 sebesar Rp 3,6 triliun. Pada tahun 2016, PMN sebesar Rp 6 triliun dan pada 2015 sebesar Rp 5 triliun.

Besarnya pengeluaran disebabkan karena banyaknya tindakan kuratif untuk penyakit tidak menular.

Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris menjelaskan, tahun lalu, anggaran BPJS Kesehatan terserap Rp 7,4 triliun untuk tindakan kuratif penyakit jantung.

"Selama ini orang punya penyakit itu disimpan, tiba-tiba dapat kemudahan pembiayaan," kata Fachmi.

Dia mencontohkan, peserta BPJS untuk mendapatkan ruang kelas III perlu membayar iuran Rp 25.500 per bulan. Sedangkan berdasar perhitungan aktuaria, iurannya seharusnya sebesar Rp 53.000 per bulan.

Fachmi berharap, jumlah orang sakit semakin berkurang. Terlebih pemerintah telah mencanangkan program "Gerakan Hidup Masyarakat Sehat". Dalam program tersebut, masyarakat diedukasi untuk berbudaya hidup sehat.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/08/15/224609226/pmn-tak-cukup-tutup-defisit-anggaran-bpjs-kesehatan-

Terkini Lainnya

Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Whats New
Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke