Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Didi Jubaedi, Transmigran yang Sukses Bertani Lada

Pria berumur 45 tahun ini bercerita, sebelum menjadi transmigran, hidupnya sangat miskin. Tinggalnya tidak menetap dan selalu berpindah-pindah.  Karena tak mampu membayar sewa rumah, dia dan keluarganya pernah tinggal di Masjid. Bahkan, istri Didi melahirkan anak keduanya di masjid.  

"Sebelum transmigrasi kehidupan saya sengsara. Saya musafir, bekelana dan berpindah-pindah," ujar Didi saat ditemui di Kantor Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Jakarta, Selasa (14/8/2017). 

Pekerjaan Didi tidak menentu dan serabutan. Kadang, menjadi tukang pijat, tukang kayu dan tukang panggul batu.  Dengan pekerjaan tersebut, pendapatannya hanya cukup untuk makan sehari-hari saja.

(Baca: Mendes Eko: Transmigrasi Terbukti Berhasil Tingkatkan Perekonomian)

Didi kemudian mendapatkan tawaran program transmigrasi pada tahun 2012. Tidak berpikir panjang, Pria yang suka guyon ini langsung menerima tawaran transmigrasi ke Luwu Timur, Sulawesi Selatan. 

"Langsung saya terima tawaran tersebut. Saat perjalanan saya sempat sakit dua bulan karena kelelahan," tutur dia.

Berkat transmigrasi, impian Didi memiliki rumah tercapai. Tidak hanya rumah yang didapat, Didi juga mendapatkan lahan usaha dari pemerintah seluas 2 hektare.

Pekerjaannya pun kini tidak serabutan. Saat ini Didi berprofesi sebagai petani lada dengan memanfaatkan lahan yang diberikan pemerintah.  Dengan memanfaatkan lahan seluas 700 meter persegi, Didi bisa memanen lada sebanyak 800 kilogram. Jika dikalikan harga per kilogram Rp 70.000, Didi mendapatkan pendapatan Rp 56 juta saat panen.

Selain itu, Didi juga membuat usaha lain dengan membangun warung kelontong yang menjual bahan-bahan pokok. Dengan usaha itu, Didi pun mendapatkan pendapatan Rp 8 juta per bulan. 

Dari sisi pemberdayaan masyarakat, Didi pun ikut terlibat. Misalnya, pria tiga anak ini menjadi pelopor pembuatan pupuk kompos di daerah transmigrasi.  Atas keberhasilan ini, Didi merasa bersyukur kehidupan menjadi lebih baik setelah melakukan transmigrasi.

"Alhamdulilah, setelah transmigrasi kehidupan saya loncat menjadi lebih baik. Pokoknya, jangan takut untuk transmigrasi karena banyak kemajuan yang akan kita dapat," pungkas dia. 

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/08/16/050000226/didi-jubaedi-transmigran-yang-sukses-bertani-lada

Terkini Lainnya

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Whats New
Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Whats New
Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Whats New
Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
BKKBN Sosialisasi Cegah 'Stunting' melalui Tradisi dan Kearifan Lokal 'Mitoni'

BKKBN Sosialisasi Cegah "Stunting" melalui Tradisi dan Kearifan Lokal "Mitoni"

Whats New
Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Work Smart
Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Whats New
Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke