Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Konektivitas Laut Bitung-Davao Picu Peningkatan Ekspor ke Filipina

Kemendag melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) menggelar “Forum Diseminasi?Pengembangan?Ekspor?ke Pasar Filipina dengan Memanfaatkan Konektivitas Laut Bitung-Davao/General Santos” di Bogor, hari ini, Selasa (15/8/2017).

“Kemendag turut mendorong pemanfaatan Roro Bitung-Davao untuk mendukung peningkatan ekspor nasional ke Filipina sebagai salah satu pasar ekspor potensial di ASEAN,”?ujar Direktur Jenderal PEN Arlinda saat membuka forum tersebut, melalui rilis ke Kompas.com.

Kemendag menargetkan peningkatan ekspor 2017 ke Filipina sebesar 11,22 persen menjadi 5,8 miliar dollar AS dari sebelumnya sebesar 5,26 miliar dollar AS pada 2016.?

Rute? Bitung-Davao ?diharapkan ?dapat menjadi rute alternatif yang lebih singkat untuk meningkatkan konektivitas dan perdagangan internasional antara Indonesia dengan Filipina.

(Baca: Mendag: Untuk Mencapai Target Pertumbuhan Ekonomi, Ekspor Harus Tumbuh)

“Rute Bitung-Davao ini akan memberikan manfaat dalam peningkatkan perekonomian lokal termasuk mendorong rantai apsok global, merangsang pembangunan infrastruktur daerah, meningkatkan sektor pariwisata, membentuk hubungan udara langsung, dan meningkatkan arus masuk investasi,” lanjut Arlinda.

Menurut Arlinda,?bila rute Davao-General Santos-Bitung dapat berjalan dengan baik,? maka Indonesia akan mempunyai?keuntungan tambahan?dalam hal pengurangan jarak berlayar dari Indonesia Timur, serta mengurangi waktu pengiriman.

Indonesia adalah mitra dagang sangat penting bagi Pulau Mindanao karena Indonesia masuk dalam lima besar negara asal impor/pemasok terbesar, yaitu pada urutan ke-4. Selama?2011-2015, impor Pulau Mindanao dari Indonesia meningkat rata-rata per tahun sebesar 10,8 persen.

Impor Pulau Mindanao dari Indonesia pada 2015 mencapai 286,0 juta dollar AS atau meningkat signifikan mencapai 79,7 persen dibandingkan pada 2014.

Indonesia punya ?potensi yang cukup besar untuk produk seperti rumput laut, minyak goreng, tepung terigu, di samping produk potensial seperti bulir jagung, kopra, kopi, semen Portland, tuna yellowfin beku, lemak dan minyak hewani atau nabati, bahan bangunan, ikan cakalang, papan, konsol untuk voltase melebihi 1.000 volt, dan pupuk ammonium sulfat.

Para narasumber? pada forum tersebut yaitu Konjen RI-Davao City,? Direktur Kerja sama Pengembangan Ekspor,? Kadin Indonesia komite Filipina, Kadin Provinsi Sulawesi Utara, perwakilan Direktur Fasilitasi Ekspor dan Impor,?dan perwakilan? Pelindo IV.

Adapun peserta pada forum ini adalah pelaku usaha/eksportir dengan produk antara lain sabun, tekstil, furnitur, makanan dan minuman olahan, bahan kimia, batu bara,?arang, dan konstruksi.

Selain itu hadir pula perwakilan dari asosiasi, perusahaan jasa pengiriman, dan instansi terkait lainnya.

Sekilas Perdagangan Indonesia-Filipina

Berdasarkan data BPS, total nilai perdagangan Indonesia dan Filipina pada periode 2012-2016 memiliki nilai tren yang positif sebesar 6,24 persen. Nilai ekspor nonmigas pada 2016 sebesar 5,26 miliar dollar AS mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2015 sebesar 3,92 miliar dollar AS.

Sedangkan nilai impor nonmigas Indonesia pada 2016 dari Filipina sebesar 820 juta dollar AS, sehingga Indonesia mengalami surplus sebesar 4,44 miliar dollar AS.

Selain itu, total perdagangan Indonesia ke Filipina pada periode Januari-Mei 2017 adalah sebesar USD 2,85 miliar dengan nilai ekspor nonmigas tercatat 2,48 miliar dollar AS dan impor nonmigas sebesar 367 juta dollar AS.

Komoditas ekspor Indonesia ke Filipina antara lain kendaraan, makanan olahan, minyak nabati, kertas, karet, dan barang dari karet.

Sedangkan komoditas impor Indonesia dari Filipina, antara lain tembaga, polipropilena, gear untuk kendaraan bermotor, aksesori untuk kendaraan bermotor, dan elektronik.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/08/17/092449126/konektivitas-laut-bitung-davao-picu-peningkatan-ekspor-ke-filipina

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke