Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penghematan Anggaran Pemerintah Dipertanyakan

Peneliti Indef Reza Akbar mengungkapkan, Indef sudah menyisir Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) 2016, hasilnya cukup mengejutkan.

"Belanja pegawainya naik, belanja jasa naik, kalau lihat lagi, belanja perjalanan dinasnya naik juga. ini penghematannya dari mana?" ujarnya di Kantor Indef, Jakarta, Jumat (18/8/2017).

Berdasarkan data LKPP 2016 yang dijabarkan Indef, beban operasional kementerian dan lembaga mencapai Rp 1,87 triliun, naik Rp 158 miliar dibandingkan tahun sebelumnya.

Salah satu beban operasional yang naik yaitu belanja barang dan jasa dari Rp 125 miliar pada 2015 menjadi Rp 138 miliar pada 2016.

Selain itu, kenaikan juga terjadi di beban perjalanan dinas. Berdasarkan LKPP 2016, beban perjalanan dinas mencapai Rp 34,4 miliar, naik Rp 4,3 miliar dibandingkan tahun sebelumnya.

Komponen beban perjalanan dinas yang naik diantaranya perjalanan biasa, perjalanan tetap, perjalanan dinas dalam kota, perjalanan dinas paket meeting dalam kota, perjalanan dinas meeting luar kota, dan perjalanan dinas luar negeri.

"Sementara itu belanja pemeliharaan jalan dan jembatan itu malah turun padahal ini penting," kata Reza.

Indef menilai, biaya operasional pemerintah bisa ditekan untuk mengoptimalkan belanja pemerintah pusat pada 2018. Pemerintah bisa mengalihkannya ke belanja modal yang lebih produktif.

Di RAPBN 2018, belanja pemerintah pusat mencapai Rp 1.443 triliun yang terdiri dari Rp 814 triliun belanja kementerian atau lembaga dan belanja non kementerian atau lembaga Rp 629 triliun.

Sementara itu dana transfer ke daerah dan dana desa di RAPBN 2018 sebesar Rp 761 triliun. Terdiri dari Rp 701 triliun transfer ke daerah dan Rp 60 triliun dana desa.

Belanja negara dengan total Rp 2.204 triliun di RAPBN 2018 diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi mencapai 5,4 persen pada tahun depan.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/08/18/191231926/penghematan-anggaran-pemerintah-dipertanyakan

Terkini Lainnya

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Work Smart
APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

BrandzView
Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Whats New
Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana 'Buyback' Saham

Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana "Buyback" Saham

Whats New
Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke