Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perlu Soliditas Pemerintah untuk Capai Pertumbuhan Ekonomi 5,4 Persen

Menurutnya, saat ini ada beberapa menteri dalam kabinet pemerintahan yang tidak solid dalam menjalankan program pembangunan ekonomi. Hal ini terlihat dengan adanya masalah perlambatan daya beli masyarakat.

"Arahan Presiden itu jelas, Indonesia ini mau dibawa kemana. Tetapi ada beberapa menteri tidak solid dalam menangkap dan merealisasikan apa yang telah diarahkan," ujar Andrinof dalam diskusi Populi Center dan Smart FM di Gado-Gado Boplo, Menteng, Jakarta, Sabtu (19/8/2017).

Menurutnya, salah satu indikatornya adalah alokasi transfer dana desa yang belum memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian di daerah.

"Kalau itu (transfer dana desa) direalisasikan dengan tepat, daya beli masyarakatnya akan naik, produktivitas meningkat," tambahnya.

Selain memastikan realisasi penyaluran dana desa yang tepat sasaran, pemerintah juga perlu meningkatkan produktivitas masyarakat melalui beberapa kementerian terkait.

"Yang bekerja untuk meningkatkan produktivitas contohnya Kementerian Perindustrian, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Desa dan Kementerian Pertanian, harus serius mencapai strategi itu," jelasnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Institute For Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati, menegaskan, guna mencapai target pertumbuhan ekonomi 5,4 persen pada 2018, pemerintah perlu melakukan akselerasi pembangunan.

Menurut Enny, hingga kini pemerintah masih memiliki pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan segera hingga akhir tahun 2017.

"Ada persoalan pengangguran, daya beli dan juga bagaimana nanti bisa refinancing utang. Jadi ini butuh akselerasi, tidak bisa hanya konvensional," ujar Enny.

Enny menegaskan, akselerasi yang bisa dilakukan pemerintah adalah memberikan ruang insentif yang besar bagi dunia usaha agar memberikan dampak positif pertumbuhan ekonomi.

Menurutnya, saat ini bukanlah momentum yang tepat jika pemerintah hanya bertumpu pada optimalisasi penerimaan perpajakan. Diperlukan cara atau akselerasi lain agar ekonomi bisa meningkat tanpa terlalu mengandalkan perpajakan.

Acara diskusi Populi Center dan Smart FM di Gado-Gado Boplo, Menteng, Jakarta, Sabtu (19/8/2017).

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/08/19/160048626/perlu-soliditas-pemerintah-untuk-capai-pertumbuhan-ekonomi-5-4-persen

Terkini Lainnya

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Cadangan Devisa RI  Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Whats New
Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke