Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Target Pajak 2018 Diharapkan Tak Ganggu Dunia Usaha

Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), Arif Budimanta mengatakan, target penerimaan perpajakan tahun 2018 diharapkan tidak membuat khawatir dunia usaha.

Menurutnya, target pemerimaan perpajakan yang besar maka akan memberikan dampak tidak langsung pada perkembangan sektor riil dalam negeri.

"Dengan target penerimaan yang besar, pasti secara tidak langsung memberikan semacam pengaruh psikologis bagi sektor riil," ujar Arif dalam diskusi Populi Center dan Smart FM di Gado-Gado Boplo, Menteng, Jakarta, Sabtu (19/8/2017).

Arif menambahkan, dampak psikologis tersebut secara tidak langsung membuat pelaku usaha akan menahan ekspansi bisnis hingga mengharapkan insentif dari pemerintah.

Sebab, jika penerimaan pajak tidak bertambah, maka yang dilakukan adalah intensifikasi atau kenaikan tarif pajak.

"Itu akan memberikan efek psikologis dari dunia usaha sendiri, sehingga mereka menunda untuk ekspansi, menjadi cenderung konservatif," jelasnya.

Kendati demikian, secara umum pihaknya melihat Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun (RAPBN) 2018 yang dicanangkan pemerintah sudah cukup baik karena berupaha menyelesaikan masalah ketimpangan dan mewujudkan keadilan ekonomi.

"Corak Indonesia sentris kelihatan dalam RAPBN ini. Serta komitmen yang tinggi membangun Indonesia dari pinggiran," jelas Arif.

Pemerintah menetapkan target total penerimaan perpajakan di RAPBN 2018 sebesar Rp 1.609,4 triliun. Penerimaan pajak sebesar Rp 1.415 triliun, terdiri dari Pajak penghasilan (PPh) Rp 852,9 triliun, meliputi PPh non migas Rp 816,9 triliun dan PPh migas Rp 35,9 triliun.

Selain itu, pajak pertambahan nilai (PPN) ditargetkan Rp 535,3 triliun, pajak bumi dan bangunan (PBB) Rp 17,3 triliun dan pajak lainnya Rp 9,6 triliun.

Kemudian, bea masuk ditargetkan Rp 35,7 triliun dan bea keluar sebesar Rp 3 triliun, serta penerimaan dari cukai sebesar Rp 155,4 triliun.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/08/19/165632526/target-pajak-2018-diharapkan-tak-ganggu-dunia-usaha

Terkini Lainnya

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke