Dalam kesempatan itu, Budi juga mengadakan rapat pengembangan Bandara Notohadinegoro bersama Bupati Jember Faida dan jajaran lainnya.
Budi mengungkapkan, pemerintahan Presiden Joko Widodo akan memenuhi aspirasi masyarakat untuk meningkatkan perekonomian Jember melalui pengembangan bandara.
Pengembangan Bandara Notohadinegoro diwujudkan dalam penyediaan anggaran Kemenhub tahun 2018 dan 2019. "Sudah kita anggarkan Rp 370 miliar," kata Budi di Bandara Notohadinegoro, Minggu (20/8/2017).
Agar dapat menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), imbuh Budi, maka harus ada serah terima aset Bandara kepada pemerintah pusat. Ke depan, pengelolaan Bandara Notohadinegoro akan diserahkan kepada BUMN atau BUMD.
Bandara Notohadinegoro memiliki luas 120 hektar dan merupakan bandara sipil umum pertama yang dibangun pemerintah kabupaten oleh pendanaan APBD.
Lokasi bandara ini ditetapkan dalam keputusan Menteri Perhubungan Nomor 65 Tahun 2004. Pengembangan Bandara Notohadinegoro dilakukan dalam beberapa tahap.
Pada tahun 2018 akan dilakukan perluasan apron dan taxi way menjadi 96,50 x 68,50 meter. Pun dilakukan penyusunan studi perpanjangan runway (landas pacu) dan terminal, serta studi lainnya untuk mendukung operasional bandara.
Pada tahun 2019 akan dilakukan pengerjaan peningkatan kapasitas runway menjadi 2.250 x 45 meter, perluasan gedung terminal, pemenuhan fasilitas lain, dan pembuatan jalan inspeksi bandara sepanjang 5.100 x 45 meter. Adapun target penumpang diharapkan mencapai 360.000 per tahun pada 2019.
https://ekonomi.kompas.com/read/2017/08/20/215557826/kembangkan-bandara-di-jember-kemenhub-anggarkan-rp-370-miliar