Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Makin Banyak, Jumlah Pelancong Indonesia ke Luar Negeri


KOMPAS.com - Jumlah pelancong Indonesia ke luar negeri bakal makin banyak pada tahun ke depan. Menurut catatan pada laporan Future of Outbound Travel in Asia Pasifik 2016 to 2021 yang dirilis pada Februari 2017 di laman newsroom.mastercard.com, laju pertumbuhan itu mencapai rerata 6 persen per tahun hingga 2021. Laporan itu memperkirakan, jumlah pelancong Indonesia mencapai 10,6 juta orang. "Salah satu pemicunya adalah pertumbuhan ekonomi," tulis laman itu.

Di kawasan Asia Tenggara, sampai dengan kuartal kedua 2017, beberapa negara anggota ASEAN yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand mencatatkan pencapaian di angka lima ke atas. Malaysia, seturut laman Kompas.com, mencatatkan pertumbuhan hingga 5,8 persen. Lantas, Indonesia bakal menyentuh angka di kisaran 5,1 persen. (Baca: Pertumbuhan Ekonomi Malaysia 5,8 Persen, Terpesat dalam 2 Tahun)

Salah satu kebutuhan pelancong, sebagaimana disampaikan dalam rilis yang diterima Kompas.com, adalah kebutuhan berkomunikasi. Kian hari, kata CEO Founder Passpod Cun Hui bersama Co Founder Wewy Suwanto kebutuhan akan jaringan internet juga meninggi.

Sementara, tantangan yang mengemuka adalah saat warga Indonesia bepergian ke luar negeri, dijumpai kenyataan bahwa penggantian kartu operator setempat tiap pindah negara terbilang merepotkan. "Pelancong juga kerepotan mencari lokasi penjualan kartu lokal," tutur Cun Hui.

Lantaran kenyataan itulah, Cun Hui mengaku mengembangkan piranti passpod untuk menjawab tantangan itu. "Ini untuk memudahkan masyarakat saat bepergian," katanya.

Passpod adalah modem portable dengan teknologi 4 G. Ukurannya kecil sehingga bisa dimasukkan ke dalam saku baju. Passpod bisa di-share kepada lima pengguna. Baterenya tahan hingga 8 jam.

Pengguna bisa mendapatkan passpod dengan mendaftar secara dalam jaringan (daring). Nantinya, modem akan dikirim ke rumah pengguna, sehari sebelum kepergian. Modem akan diambil kembali oleh kurir sehari setelah pengguna kembali ke Tanah Air.

Saat ini, passpod bisa diakses di lebih 68 negara di dunia, seperti AS, Singapura, Hongkong, Thailand, Jepang, Korea dan di negara-negara Eropa. Passpod juga sedang mengembangkan jejaring agar bisa digunakan di Arab Saudi dan negara-negara Timur Tengah sehingga bisa memudahkan layanan komunikasi bagi jemaah haji dan umrah dari Indonesia. Passpod pada saat soft launching (Mei 2017) hingga saat ini, passpod sudah bisa melayani hampir 5.800 pelanggan dan pemesanan.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/08/23/152657826/makin-banyak-jumlah-pelancong-indonesia-ke-luar-negeri

Terkini Lainnya

Trafik Pengiriman Lion Parcel Naik 40 Persen Selama Ramadhan 2024

Trafik Pengiriman Lion Parcel Naik 40 Persen Selama Ramadhan 2024

Whats New
OJK Sebut Investree Belum Capai Ketentuan Modal Minimum

OJK Sebut Investree Belum Capai Ketentuan Modal Minimum

Whats New
Wajib Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Ini Respons Asosiasi

Wajib Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Ini Respons Asosiasi

Whats New
Gelar Kuliah Umum, Politeknik Tridaya Virtu Morosi Soroti Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Industri Hilirisasi

Gelar Kuliah Umum, Politeknik Tridaya Virtu Morosi Soroti Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Industri Hilirisasi

Whats New
Alfamidi Blak-blakan soal Penertiban Juru Parkir Liar di Minimarket

Alfamidi Blak-blakan soal Penertiban Juru Parkir Liar di Minimarket

Whats New
Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi, Bukti Nyata Konsistensi Sampoerna Kembangkan SDM

Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi, Bukti Nyata Konsistensi Sampoerna Kembangkan SDM

Work Smart
J&T Cargo Beri 3 Kemudahan Layanan Logistik untuk Pelaku Bisnis

J&T Cargo Beri 3 Kemudahan Layanan Logistik untuk Pelaku Bisnis

Whats New
Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

Whats New
Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

Whats New
Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Whats New
Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

Whats New
Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Targetkan Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Targetkan Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

Whats New
Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

Whats New
Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

Whats New
Proyek Perpanjangan Kereta Cepat sampai ke Surabaya Belum Jadi PSN, Ini Kata Kemenhub

Proyek Perpanjangan Kereta Cepat sampai ke Surabaya Belum Jadi PSN, Ini Kata Kemenhub

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke