Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Ali Muharam Bangun Bisnis Makaroni Ngehe hingga Hasilkan Rp 3 Miliar Per Bulan

Ali Muharam (31), selaku pemilik usaha kuliner Makaroni Ngehe mengungkapkan bagaimana kisah-kisah pilu dirinya merintis usaha tersebut hingga seperti saat ini.

Pada tahun 2013, Ali memberanikan diri membuka usaha kuliner Makaroni Ngehe  dengan bermodalkan pinjaman dari kawannya sebesar Rp 20 juta.

Dengan modal tersebut Ali menyewa dan menghias toko kecil berukuran 2x3,5 meter yang akan dijadikan outlet pertama Makaroni  Ngehe di Kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

"Disana saya jalankan sendiri, belanja sendiri, melayani sendiri, sampai mengkonsep toko sendiri," ujar Ali saat berbincang dengan Kompas.com di kantor Makaroni Ngehe Meruya, Jakarta Barat, Rabu (23/8/2017).

Menurutnya, momen tersebut tak pernah dirinya lupakan karena merupakan bagian cerita dalam mengembangkan bisnis kulinernya.

Karena menjalankan aktivitas bisnis sendirian, Ali mulai mengalami hambatan, salah satunya disaat bahan baku habis dan harus melakukan pemesanan ke Tasikmalaya untuk makaroni.

"Kalau habis bahan baku itu repot, pertama saya telepon ke Tasik untuk pesan, kemudian barang dikirimkan via Bus menuju teminal Lebak Bulus, dan saya harus ambil kesana (Lebak Bulus), sewa angkot, angkat-angkat bahan baku sendiri, makanya outlet suka tutup," ungkap Ali.

Kemudian, hal yang menjadi kesan membangun bisnis tersebut, Ali harus tidur di outlet yang berukuran 2x3,5 meter termasuk didalamnya  ada peralatan memasak seperti kompor, penggorengan, dan bahan baku masakan.

Hal ini dilakukan Ali, untuk meminimalisir biaya yang keluar sehingga dirinya memutuskan untuk tidur didalam outlet pertamanya, sebab, Ali harus mengembalikan pinjaman modal sebesar Rp 20 juta yang harus dicicil per bulan.

"Setiap habis operasional jam 22.00 WIB saya bersihkan lumuran minyak, saya pel, kemudian pakai alas kertas roti dan tumpukan selimut untuk tidur setiap harinya," cerita Ali.

Ali berujar, dari fase-fase perjuangan yang dirinya lewati dirinya belajar untuk lebih tekun dalam mengembangkan usahanya.

Segala keraguan dan pandangan sebelah mata dari orang lain terhadap usahanya pun, dia mentahkan dengan segala kegigihannya. 

"Semakin saya diragukan, semakin kuat saya ingin membuktikan," tegas Ali.

Kini Makaroni Ngehe sudah merambah di berbagai kota mulai dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, hingga Yogyakarta dan mampu menghabiskan makaroni 30 ton per bulan.

"Dulu awal-awal satu outlet omzetnya Rp 30.000 per hari, kini sudah ada 30 outlet dan rata-rata Rp 3 sampai 5 juta, kalau total kurang lebih Rp 3 miliar per bulan," ungkap Ali.

Ali pun bahagia telah membuka lapangan pekerjaan bagi 400 orang yang berkerja dengan dirinya, tak hanya itu, Makaroni Ngehe juga  tengah membuka cabang baru yang diberi nama Makaroni Ngehe Premium dimana oultet  tersebut dibuka di mal atau pusat perbelanjaan di Jakarta dan Yogyakarta.

Ali bercerita, nama Makaroni Ngehe dipilih karena berdasarkan perjalanan hidup dirinya yang dia jalani sebelum membangun bisnis kuliner tersebut sangat memprihatinkan dalam artian "ngehe" menurut Ali.

Mulai dari menggeluti pekerjaan Office Boy, pedagang makanan, pejaga toko baju, hingga mengalami kelaparan, tidak memiliki tempat tinggal adalah beberapa hal yang membuat dirinya menjadi seperti saat ini.

"Kenapa Makaroni Ngehe namanya? karena fase-fase hidup saya yang ngehe banget, saya harus kelaparan, minum air keran, dimaki-maki atasan, dibodoh-bodohin depan orang banyak," kata Ali.

Namun demikian, lanjut Ali, dari sisi branding atau merek, menurutnya kata 'ngehe' memiliki arti yang kuat, simple atau mudah diingat.

"Dari kehidupan ngehe itulah saya bertekad untuk memertahankan bisnis ini, menjaga sustainability-nya," pungkas Ali. 

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/08/24/073000626/kisah-ali-muharam-bangun-bisnis-makaroningehe-hingga-hasilkan-rp-3-miliar

Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan | Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup

[POPULER MONEY] Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan | Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup

Whats New
Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Whats New
Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke