Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

"Mungkin Buat Pak Andika dan Bu Anniesa Uang Segitu Enggak Berharga..."

Terlihat tumpukan dokumen berada di pangkuannya. Perempuan berusia 66 tahun itu bernama Ummi Suminah. Dia merupakan salah satu korban atau calon jemaah yang gagal diberangkatkan umrah oleh First Travel.

Dia baru saja mengadukan nasibnya bersama delapan anggota keluarga dan temannya ke Bareskrim Mabes Polri. Ummi merasa bersalah dan menyesal karena mengajak keluarga dan saudaranya menggunakan jasa First Travel untuk berangkat umrah.

Kepada Kompas.com, Ummi bercerita bersama anggota keluargnya yang lain sudah mendaftar umrah First Travel sejak bulan Mei 2015. Kemudian mereka telah membayar lunas paket yang ditawarkan perusahaan perjalanan itu pada bulan Januari 2016.

Tiap orang harus membayar paket umrah sebesar Rp 14,3 juta. Dengan rincian, pembayaran Rp 5 juta di periode pertama dan Rp 9,3 juta di periode kedua.

"Awalnya kan karena promo, pemikiran saya kalau promo kan harganya murah, saya jadi tertarik dan ajak keluarga saya yang belum pernah umrah. Namanya orang enggak punya (kurang mampu), kan pasti kepengin ke sana (umrah)," kata Ummi.

Ummi tak diberitahu oleh pihak First Travel mengenai jadwal keberangkatan. Hanya saja, dia diminta membayar lunas paket umrah pada Januari 2016. Adapun paket perjalanan umrah yang dibayarkan sudah termasuk dengan biaya hotel, pesawat, makan, koper, bahan seragam, dan handbag untuk paspor.

Ternyata, beberapa waktu lalu, pihak First Travel mengabarkan padanya untuk menambah biaya Rp 2,5 juta jika ingin diberangkatkan terlebih dahulu.

"Akhirnya dua teman saya nurut, mereka bayar lagi Rp 2,5 juta. Kalau saya sabar saja, tunggu saja dulu, saya enggak mau nambah bayar lagi," kata pemilik lembaga kursus rias penganten di kawasan Cipinang tersebut.

Saat itu, dia masih yakin, First Travel akan memberangkatkan calon jemaahnya untuk umrah. Keyakinannya karena melihat megahnya kantor First Travel yang berada di TB Simatupang.

Selain itu, First Travel juga sudah dikenal selalu memberangkatkan jemaah. Ummi yang mengajak anggota keluarganya pun selalu ditanya kapan mereka berangkat umrah.

Oleh karena itu, dia memberanikan diri menanyakan nasibnya serta anggota keluarganya ke First Travel di TB Simatupang. Hanya saja, dia selalu mendapat jawaban tidak pasti.

Seragam Umrah Sudah Masuk Koper

Ummi jadi merasa tak enak. Sebab, jadwal keberangkatan dua temannya yang sudah membayar lebih juga tak jelas.

"Nah ini kan keluarga saya tahunya ke saya, jadi saya diteleponin terus. Makin lama kok makin tidak jelas, padahal seragam semuanya sudah dimasukin ke koper, ya ini bukan rezeki saya," kata Ummi dengan nada sedih.

Ummi mengatakan, saudara-saudaranya kebanyakan merupakan pedagang bumbu dapur di Pasar Johar Baru, Jakarta Pusat. Dengan penghasilan yang tidak tetap, mereka selalu mengumpulkan uang untuk umrah kepada Ummi.

Kemudian, Ummi yan membayarkan ke pihak First Travel. Terlebih, pembayaran tidak dapat dilakukan dengan mencicil. Namun jumlah yang dibayarkan harus Rp 5 juta dan Rp 9,3 juta.

Saudara-saudara Ummi yang juga sudah tua, ingin sekali berangkat umrah. Sebab, mereka belum pernah beribadah di tanah suci.

"Malah kakak kandung saya yang sudah senang sekali mau berangkat umrah, kemarin tanggal 14 Agustus meninggal karena sakit. Ya Allah," kata Ummi sambil menyeka air mata yang mulai menetes ke pipinya.

Dia menyesalkan First Travel yang tak bertanggung jawab terhadap nasib calon jemaah. Terlebih, setelah mereka mengetahui bahwa uang calon jemaah dipergunakan untuk kepentingan pribadi pemilik First Travel, Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan.

Berdasarkan penelusuran Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK), uang calon jemaah dipergunakan untuk membeli rumah, restoran, dan liburan. Andika, Anniesa, dan adik Anniesa yang juga Direktur Keuangan First Travel, Kiki Hasibuan, telah menjadi tersangka penipuan.

"Di sisi lain, Bu Anniesa harga tasnya saja sudah bisa buat betulin rumahku. Jadi kok Bu Anniesa dan suaminya senang-senang di atas penderitaan orang lain. Mungkin buat Pak Andika dan Bu Anniesa uang segitu enggak berharga, tapi buat kami yang enggak punya dan ngumpulin uang untuk ke Mekah, itu sangat berharga," kata Ummi dengan nada kesal.

Dia dan saudaranya masih tetap berharap dapat diberangkatkan umrah. Asal bukan dengan First Travel. Dia berharap dapat berangkat umrah dengan biro perjalanan lainnya. Jika tidak bisa, Ummi berharap uang para calon jemaah bisa dikembalikan.

Dia berharap, ada aset First Travel yang bisa dijual dan dipergunakan untuk mengembalikan dana jemaah.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/08/26/194719026/mungkin-buat-pak-andika-dan-bu-anniesa-uang-segitu-enggak-berharga

Terkini Lainnya

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke