Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pembangunan Kereta Bandara Soekarno-Hatta Sudah 78 Persen

Hingga kini, KAI telah berhasil membebaskan semua lahan untuk proyek kereta bandara tersebut. Salah satunya, lahan dan sebuah pabrik di Batuceper, Tangerang.

Selama ini, pembangunan jalur rel baru kereta bandara terkendala pembebasan lahan di daerah itu. 

"Pabrik sudah dibongkar semua, tinggal proses pengerjaan utama (prasarana) oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk," ujar Direktur Logistik dan Pengembangan KAI, Budi Noviantoro saat dihubungi, Senin (28/8/2017). 

(Baca: KAI Tegaskan Kereta Bandara Soekarno-Hatta Beroperasi November 2017)

Budi Novi menuturkan, dalam pembangunan prasarana di daerah Batuceper, perseroan mengharapkan tidak ada persoalan yang timbul. Misalnya masalah penolakan masyarakat yang menolak truk melewati wilyahnya saat pembangunan. 

Karena menurut dia, pembangunan prasarana seperti pembangunan jalan rel, pembangunan jaringan listrik aliran atas (LAA), gardu listrik, persinyalan, jaringan telekomunikasi dikelilingi pemukiman padat penduduk. 

"Mudah-mudahan enggak banyak masalah dengan aspek sosial. Karena banyak material urukan dan truk yang masuk ke daerah padat penduduk," tutur dia. 

Sementara itu, VP Corporate Communication PT Kereta Api Indonesia (KAI) Agus Komarudin, mengatakan uji coba kereta Bandara Soekarno-Hatta akan diselenggarakan pada November 2017. 

"Mudah-mudahan juga bisa dioperasikan pada awal tahun 2018," ungkap dia. 

Kereta Bandara Soekarno-Hatta ini mempunyai panjang rel 36,4 kilometer dengan rute Stasiun Manggarai-Stasiun Sudirman Baru-Stasiun Duri-Stasiun Batuceper-Stasiun Bandara Soekarno-Hatta. 

Terdapat 10 rangkaian kereta yang dioperasikan oleh PT Rail Link. Dalam satu rangkaian dapat mengangkut sebanyak 272 penumpang. Sarana kereta dipesan KAI dari PT INKA (Persero).

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/08/28/155218726/pembangunan-kereta-bandara-soekarno-hatta-sudah-78-persen

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke