Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gantikan Telkom 1, Satelit Telkom 4 Akan Diluncurkan Agustus 2018

Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Alex Sinaga menjelaskan pihaknya masih mencari nama untuk satelit tersebut.

"Kami sudah kontrak untuk meluncurkan satelit Telkom 4 yang rencananya akan diluncurkan di Amerika bulan Agustus tahun 2018," kata Alex, dalam konferensi pers yang digelar di Kemenkominfo, Jakarta Pusat, Rabu (30/8/2017).

Dia menjelaskan, satelit Telkom 4 direncanakan untuk menggantikan satelit Telkom 1 di slot orbit 108 BT.

(Baca: Satelit Telkom 1 Tak Dapat Dioperasikan Lagi)

Jumlah kapasitas Telkom 4 lebih besar dari kapasitas satelit Telkom 1 sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan transponder.

Satelit Telkom 4 direncanakan membawa 60 transponder, sebanyak 36 transponder akan disewakan untuk kebutuhan domestik, sedangkan sisa 24 transponder akan dipasarkan untuk India.

Satelit Telkom-4 rencananya akan menggunakan platform SSL 1300 dan di desain untuk operasional selama 15 tahun.

Satelit Telkom 1 yang sudah diluncurkan sejak 13 Agustus 1999, memiliki usia desain 15 tahun.

(Baca: Satelit Telkom 1 Terganggu, Telkom Tidak Buru-buru Klaim Asuransi)

Hingga kini, satelit Telkom 1 masih dioperasikan. Sebab, berdasarkan hasil asessment bersama produsen Lockheed Martin pada tahun 2014 dan 2016, satelit Telkom 1 dinyatakan dalam kondisi baik dan dapat beroperasi normal dengan kecukupan bahan bakar hingga beberapa tahun ke depan, setidaknya hingga tahun 2019.

Maka, lanjut dia, sejak tahun 2016, Telkom telah memutuskan untuk meluncurkan satelit Telkom 4 di pertengahan tahun 2018.

"Telkom akan mengawal ketat agar peluncuran satelit Telkom 4 dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan," kata Alex.

Sekadar informasi, untuk membangun satelit Telkom-4 ditunjuk manufaktur Space Systems Loral (SSL) dan perusahaan peluncurnya SpaceX dari Amerika Serikat. Model pengadaan untuk Satelit Telkom-4 adalah On Ground Delivery (OGD).

(Baca: Satelit Telkom 1 Sempat Terganggu, Kini 2.591 ATM Telah Normal Kembali)

Sebelumnya, Lockheed Martin juga menyatakan bahwa satelit Telkom 1 sudah tidak dapat beroperasional kembali.

Hal itu didapatkan setelah investigasi mendalam. Produsen tersebut merekomendasikan proses shut down untuk satelit Telkom 1.

Hal ini dilakukan untuk menghindari interferensi dengan satelit lain. Sebelumnya, gangguan yang terjadi pada satelit Telkom 1 menyebabkan sejumlah ATM dari beberapa bank offline. Seperti contohnya Bank Mandiri dan BCA.

Upaya Telkom

Untuk memulihkan layanan satelit Telkom 1, pihaknya telah mengerahkan sekitar 1.000 teknisi untuk memperbaiki anomali infrastruktur tersebut sejak 26 Agustus 2017. Dia menargetkan seuruh layanan pulih pada 10 September mendatang.

Alex berjanji, pihaknya akan mempercepat proses migrasi pelanggan, baik dalam hal penyiapan transponder pengganti maupun proses repointing antena di sisi pelanggan.

Menurut dia, pihaknya mengerahkan seluruh sumber daya operasional TelkomGroup di seluruh Indonesia yang terdiri dari internal Telkom, anak perusahaan dan seluruh mitra terkait untuk mempercepat pemulihan.

(Baca: Ribuan ATM Terganggu, Kapan Layanan Satelit Telkom 1 Normal Lagi?)

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/08/30/194214126/gantikan-telkom-1-satelit-telkom-4-akan-diluncurkan-agustus-2018

Terkini Lainnya

Bus Tidak Berizin Leluasa Beroperasi, Keselamatan Masyarakat Jadi Taruhan

Bus Tidak Berizin Leluasa Beroperasi, Keselamatan Masyarakat Jadi Taruhan

Whats New
Cara Daftar Mobile Banking Bank Papua dari HP Antiribet

Cara Daftar Mobile Banking Bank Papua dari HP Antiribet

Spend Smart
Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Whats New
Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Spend Smart
Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Whats New
Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Whats New
Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke