Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menteri BUMN Akui Kerugian Garuda Indonesia

"Memang proses ada kerugian, karena itu kita sedang menstrukturisasi rute-rute," kata Rini di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (31/8/2017).

Rini menuturkan, langkah-langkah perbaikan terus dilakukan. Selain itu, Kementerian BUMN beserta Garuda Indonesia juga melakukan efisiensi dalam operasional maskapai tersebut.

Rini pun menyatakan anak perusahaan Garuda Indonesia, yakni Garuda Maintenance Facility (GMF) akan segera mencatatkan saham perdananya di lantai bursa.

(Baca: Sri Mulyani Janji Periksa Garuda Indonesia Karena Rugi Triliunan Rupiah)

Pencatatan saham GMF ditargetkan dapat terwujud sebelum akhir tahun 2017 ini.

"Kita juga proses me-listing. Yang kita lakukan adalah GMF kita akan listing sebelum akhir tahun," ungkap Rini.

Ia mengungkapkan, pencatatan saham GMF di BEI diharapkan dapat memberikan pendapatan lebih bagi Garuda Indonesia.

Dengan demikian, pada akhir tahun 2017 diharapkan kerugian maskapai tersebut bisa jauh lebih sedikit.

(Baca: Garuda Indonesia Optimistis Kinerjanya Akan Positif di 2017)

Sekadar informasi, Garuda Indonesia mencatat kerugian bersih sebesar 282 juta dollar AS atau setara Rp 3,7 triliun pada semesrer I 2017. Angka tersebut meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 826,6 miliar.

Pemerintah memastikan bakal menyelidiki penyebab utama kerugian Garuda Indonesia, apakah kerena faktor kalah bersaing atau karena salah dalam tata kelola perusahaannya.

Akibat kerugian itu, Garuda Indonesia dipastikan tidak akan menyetor dividen kepada negara pada 2018.

(Baca: Garuda Indonesia Pastikan IPO GMF Aero Asia Akhir September 2017)

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/08/31/120000226/menteri-bumn-akui-kerugian-garuda-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke