Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita di Balik Sorga Desa Citalahab

Kaau dilihat sejarahnya, tak aka nada yang sangka tempat itu bias seramai sekarang. Dulunya, lapangan itu adalah hutan belukar yang tak pernah tersentuh masyarakat.

Kepala Desa Citalahab, Kecamatan Banjar, Pandeglang, Hambali menceritakan, kemudian diputuskan untuk membuatnya jadi tempat olahraga pada 2016.

"(Tahun) 2014 masyarakat ingin ada sarana olahraga, tetapi waktu itu dana belum ada. Akhirnya saya buat lapangan ini pada 2016 karena sudah ada anggaran dana desa," ujarnya seperti dalam rilis yang diterima Kompas.com, Minggu (3/9/2017).

Hambali menyebutkan bahwa pembangunan sarana tak membutuhkan biaya besar, hanya sebesar Rp 50 juta. Semangat dan tingginya budaya gotong warga lah yang telah menekan biaya pembangunan sarana olahraga yang diimpikan pemuda desa 2 tahun terakhir.

"Tadinya orang berpikir mana cukup uang segitu. Masyarakat sini kemudian gotong royong, sehingga cukup. Yang terpenting bisa dipertanggungjawabkan," tambahnyanya.

Bagaimana pun, kata Hambali, pembuatan Sorga bertujuan baik, yakni untuk mengalihkan perhatian pemuda setempat untuk melakukan hal-hal positif, dan menjauhi perbuatan merugikan seperti menkonsumsi narkoba, dan tawuran. Bahkan ia serius melatih pemuda desa untuk bisa bergabung menjadi tim nasional (Timnas).

Ia juga mengingatkan warga untuk serius mengawasi dana desa. Dalam kesempatan itu, Eko sempat bermain sepak bola dan melakukan tendangan penalti pada pertandingan pemuda desa setempat.

"Kalau kepala desanya menyelewengkan dana desa, laporkan langsung ke Satgas dana desa di 1500040. Saya ulangi, laporkan ke 1500040," tegasnya saat itu.

Mengenai pemanfaatan dana desa, ia mengingatkan warga untuk menjaga semangat gotong royong. Tak lupa, ia berpesan pada mereka untuk melakukan evaluasi penggunaan dana desa yang akan menjadi pertimbangan besar pemerintah untuk menaikan kembali anggaran dana desa.

Adapun dana desa kata dia, pada 2014 mendapat dana sebesar Rp 20,8 triliun. Lalu naik pada 2015 menjadi Rp 46,9 triliun, dan terkerek kembali pada 2017 menjadi Rp 60 triliun.

"Kalau tidak ada masalah, (presiden) akan dinaikan lagi (dana desanya)," ujarnya.

Untuk diketahui, Sorga desa adalah satu program prioritas Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi di samping 3 program prioritas lain, yakni Produk unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades), Embung Desa, dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/09/04/084953926/cerita-di-balik-sorga-desa-citalahab

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke