Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IHSG Diprediksi Menguat

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menyebutkan, pada perdagangan awal pekan kemarin, penurunan IHSG tidak lain karena kembali munculnya ketegangan di Semenanjung Korea. Pasalnya, Korea Utara kembali menguji coba nuklir.

Peluncuran ini diklaim sebagai yang terkuat dan merupakan bom hidrogen untuk rudal jarak jauh.

"Faktor koreksi ini susah diprediksi karena terpengaruh global. Tapi secara teknikal, IHSG itu target turunnya 5.814," kata dia, Senin (4/9/2017).

Secara teknikal, Hans memperkirakan, IHSG pada hari ini (5/9) berpeluang rebound. Namun, faktor penentunya tetap pada sentimen global. "Potensi konflik memanas bisa bikin indeks saham turun lagi," ujar Hans.

Analis Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada menyatakan, rilis data ekonomi Indonesia berupa deflasi 0,07 persen belum cukup untuk mengerek IHSG. Ada pandangan mengenai penurunan daya beli secara agregat.

IHSG masih berpotensi kembali melemah pada hari ini. Terkecuali, mulai ada sebagian pelaku pasar yang memanfaatkan pelemahan untuk masuk. Maka IHSG berpotensi naik tipis. "Jika tidak, maka antisipasi pelemahan lanjutan," prediksi Reza.

Dia memprediksi, IHSG bergerak di antara support 5.792,84 dan resistance 5.848,12. Adapun Hans menganalisa IHSG hari ini berpotensi rebound dan bergerak di kisaran 5.794-5.845.

Berita ini diambil dari kontan.co.id dengan judul: IHSG berpeluang menguat

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/09/05/085007726/ihsg-diprediksi-menguat

Terkini Lainnya

Kemendag Fasilitasi Verifikasi Penyelidikan Antisubsidi Produk Aluminium Ekstrusi asal Indonesia oleh AS

Kemendag Fasilitasi Verifikasi Penyelidikan Antisubsidi Produk Aluminium Ekstrusi asal Indonesia oleh AS

Whats New
 IHSG Koreksi Tipis, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.000

IHSG Koreksi Tipis, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.000

Whats New
Komitmen PGN Perluas Pemanfaatan Gas Bumi di HUT ke-59

Komitmen PGN Perluas Pemanfaatan Gas Bumi di HUT ke-59

Whats New
Kementerian ESDM Lelang 5 Blok Migas di IPA Convex 2024, Ini Daftarnya

Kementerian ESDM Lelang 5 Blok Migas di IPA Convex 2024, Ini Daftarnya

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha Paytren Aset Manajemen

OJK Cabut Izin Usaha Paytren Aset Manajemen

Whats New
Fluktuasi Bitcoin Sedang Tinggi, Investor Diminta Pahami Kondisi Pasar

Fluktuasi Bitcoin Sedang Tinggi, Investor Diminta Pahami Kondisi Pasar

Whats New
AXA Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 1,33 Triliun Sepanjang 2023

AXA Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 1,33 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Ada Momen Ramadhan, Penjualan Eceran Maret 2024 Melesat

Ada Momen Ramadhan, Penjualan Eceran Maret 2024 Melesat

Whats New
Menko Airlangga: Kemungkinan RI Resesi Hanya 1,5 Persen, Terendah di Dunia

Menko Airlangga: Kemungkinan RI Resesi Hanya 1,5 Persen, Terendah di Dunia

Whats New
Butuh Dana untuk Investasi, Adaro Minerals Absen Bagi Dividen Tahun Ini

Butuh Dana untuk Investasi, Adaro Minerals Absen Bagi Dividen Tahun Ini

Whats New
Ciri-ciri Atasan 'Toxic' dan Cara Menghadapinya

Ciri-ciri Atasan "Toxic" dan Cara Menghadapinya

Work Smart
Petronas Teken Kontrak Blok Bobara, Nilai Investasi Rp 272,95 Miliar

Petronas Teken Kontrak Blok Bobara, Nilai Investasi Rp 272,95 Miliar

Whats New
J Trust Bank Hadirkan Program Tabungan Sekaligus Penanaman Mangrove

J Trust Bank Hadirkan Program Tabungan Sekaligus Penanaman Mangrove

Whats New
Pasar Perbaikan Pesawat di RI Besar, FL Technics Buka Fasilitas MRO di Bandara Ngurah Rai dan Raih Sertifikat FAA

Pasar Perbaikan Pesawat di RI Besar, FL Technics Buka Fasilitas MRO di Bandara Ngurah Rai dan Raih Sertifikat FAA

Whats New
UNESCO Tetapkan Semen Padang sebagai Warisan Kolektif Asia Pasifik

UNESCO Tetapkan Semen Padang sebagai Warisan Kolektif Asia Pasifik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke