Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penjualan Merosot, Produsen Mainan Lego Pangkas 1.400 Pegawai

Hal ini dilakukan setelah Lego mengumumkan penurunan penjualan untuk pertama kalinya sejak lebih dari satu dekade.

Mengutip Reuters, Rabu (6/9/2017), Lego mengumumkan penurunan pendapatan sebesar 5 persen hingga pertengahan tahun 2017.

Ini adalah ujian terbesar bagi Lego setelah hampir dinyatakan bankrut pada awal tahun 2000-an. Lego pun tidak bisa menjanjikan pertumbuhan kinerja keuangan dalam dua tahun ke depan.

(Baca: Tekan Biaya, General Electric Bakal PHK Pegawai)

"Kami sekarang menekan tombol 'reset' untuk keseluruhan grup bisnis," kata CEO Lego Jorgen Vig Knudstorp.

Ia menyatakan, pihaknya kini akan membidik manajemen perusahaan yang lebih ramping dan efisien.

Hal ini untuk merespon hilangnya momentum pertumbuhan, yang diyakini Lego bisa berdampak pada stagnasi atau bahkan penurunan kinerja bisnis.

Penjualan Lego antara bulan Januari sampai Juni 2017 tercatat sebesar 14,9 miliar crown Denmark atau 2,38 miliar dollar AS.

Tahun lalu, pendapatan Lego turun dari 25 persen pada tahun 2015 menjadi hanya 6 persen.

Lego menyatakan bakal memangkas setidaknya 1.400 posisi pekerjaan, termasuk 600 di antaranya berada di kantor pusat yang berlokasi di Billund, Denmark sebelum akhir tahun 2017.

Saat ini, Lego memiliki 18.200 orang pegawai. Pada tahun 2012 hingga 2016, Lego telah menambah sekitar 7.000 posisi pekerjaan baru.

"Kami telah melewati satu dekade yang diwarnai pertumbuhan yang saat tinggi dan pada masa itu kami juga telah berinvestasi secara signifikan," ungkap Knudstorp.

Namun demikian, imbuh dia, pihaknya merasa Lego telah tumbuh menjadi organisasi yang sangat kompleks hingga ke kondisi yang sulit untuk menemukan potensi pertumbuhan. 

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/09/06/200000226/penjualan-merosot-produsen-mainan-lego-pangkas-1.400-pegawai

Terkini Lainnya

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Whats New
Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Whats New
Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Whats New
Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Whats New
Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke