Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Indonesia dan Singapura Rundingkan Kesepakatan Investasi

Acara tersebut menjadi bagian dari agenda kunjungan Presiden Joko Widodo ke Singapura dan menandai 50 tahun hubungan bilateral kedua negara.

Menurut Lee, kedua negara telah memutuskan untuk menegosiasikan kesepakatan bilateral baru tentang investasi.

Lee juga menuturkan, pemerintah Singapura dan Indonesia telah sepakat untuk membuka diskusi mengenai perundingan baru. Ia menerangkan, perundingan itu akan memperkuat keyakinan investor bahwa Indonesia terbuka dan siap menyambut investasi.

(Baca: Luhut: Investor Singapura Minat Investasi Rp 2 Triliun LRT Jabodebek)

"Singapura dan Indonesia sejak lama memiliki hubungan ekonomi substansial. Kami telah saling diuntungkan dengan kesuksesa masing-masing dan menghadapi tantangan dan krisis ekonomi global bersama, kami adalah mitra dagang utama bagi satu sama lain," ujar Lee seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (8/9/2017).

Baik Lee maupun Jokowi menghadiri forum investasi yang juga dihadiri lebih dari 600 pimpinan bisnis dan pejabat dari kedua negara. Berbagai kesempatan investasi dibicarakan pada forum tersebut.

Lee mengidentifikasi pariwisata sebagai area di mana potensi pertumbuhan begitu cerah. Singapura menyumbang 12 persen jumlah kunjungan wisatawan mancanegara Indonesia yang mencapai 12 juta.

Ia mengatakan, dengan infrastruktur yang tepat dan perbaikan konektivitas, pariwisata dengan kapal pesiar akan diuntungkan. Bilateral Cruise Inter-Agency Task Force, imbuh Lee, tengah bekerja keras untuk mempromosikan pertumbuhan pariwisata.

Sebelumnya, sebanyak 9 nota kesepahaman antara Indonesia dan Singapura telah ditandatangani. Kesepakatan tersebut mencakup bidang pendidikan, pelatihan vokasional, dan manajemen risiko bencana. 

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/09/08/084358026/indonesia-dan-singapura-rundingkan-kesepakatan-investasi

Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke