Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pikirkan 4 Hal Ini Sebelum Memutuskan Berutang

Tawaran pinjaman dari perusahaan-perusahaan teknologi finansial itu hadir dalam berbagai rupa. Ada yang dalam skema peer to peer lending (P2P Lending), ada juga perusahaan teknologi finansial itu sendiri yang bertindak sebagai pemberi pinjaman atau lender laiknya bank.

Nah, bila Anda saat ini tengah menimbang mengajukan pinjaman untuk menutup berbagai kebutuhan, pertimbangan dulu beberapa hal mendasar berikut ini:

1. Alternatif lain selain utang

Meminjam uang ke lembaga keuangan seperti bank, multifinance, pegadaian atau perusahaan teknologi finansial, sebaiknya menjadi alternatif terakhir ketika Anda memang telah kehabisan solusi. Pasalnya, meminjam uang ke lembaga-lembaga keuangan tersebut biayanya tidak kecil.

Maka itu, ketika ada kebutuhan uang tunai yang mendesak, lebih baik Anda menimbang dulu alternatif lain selain berutang. Misalnya, menjual aset berharga yang Anda miliki, seperti emas, gadget atau kendaraan bermotor.

Bila kebutuhan dana Anda tidak terlalu besar dan Anda bisa memastikan bisa langsung menutupnya di kemudian hari, Anda bisa pula menimbang gadai barang berharga.

2. Kemampuan finansial

Anda sah-sah saja berutang untuk menutup kebutuhan yang mendesak, namun jangan pernah mengajukan pinjaman tanpa menghitung terlebih dulu kemampuan finansial Anda dalam membayar pinjaman tersebut.

Ada prinsip finansial penting yang perlu Anda ingat terkait utang supaya langkah berutang tidak menyeret Anda dalam bencana keuangan lebih parah. Pastikan beban cicilan yang harus Anda bayarkan dari utang tersebut, maksimal memakan 30 persen dari penghasilan Anda.

Bila sangat terpaksa hingga porsi cicilan melampaui batas tersebut, maka Anda perlu kerja keras menghemat biaya hidup agar penghasilan rutin Anda mencukupi untuk membayar tagihan utang.

3. Jenis utang

Pertimbangkan jenis pinjaman yang hendak Anda ajukan. Bila kebutuhan Anda adalah untuk biaya renovasi dengan nilai cukup besar, maka lebih baik Anda mengajukan kredit renovasi atau multigriya pada bank. Jangan langsung memakai kredit tanpa agunan.

Mengapa? Bila kebutuhan dana cukup besar, memilih kredit renovasi dari bank bisa lebih murah karena masih satu lini produk dengan kredit pemilikan rumah (KPR). Sedangkan bila memakai KTA, bunganya lebih mahal.

Tapi, bila kebutuhan dana tidak terlampau besar, Anda bisa lebih leluasa memilih produk pinjaman yang terbaik baik dari sisi harga bunga, kemudahan pengajuan dan biaya lain-lain.

4. Pemakaian dana utang

Memutuskan memakai dana pinjaman yang Anda dapatkan dengan membayar bunga, maka pastikan pemakaian dana utang memang efisien. Buatlah perencanaan yang jelas akan Anda manfaatkan untuk apa saja dana utang tersebut.

Jangan sampai terjadi ketika dana utang sudah cair ke rekening telah masuk, Anda justru memakainya untuk hal-hal di luar kebutuhan utama. Apalagi digunakan untuk konsumsi rutin rumahtangga.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/09/10/120000926/pikirkan-4-hal-ini-sebelum-memutuskan-berutang

Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke