Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

AP II Mulai Bangun AOCC di Bandara Soekarno-Hatta

Direktur Utama AP II, Muhammad Awaluddin menjelaskan, AOCC merupakan suatu command center untuk mengawasi operasional di sisi udara dan sisi darat serta mencakup seluruh aktivitas kedatangan dan keberangkatan di bandara.

AOCC merupakan salah satu upaya AP II dalam mengimplementasikan sistem teknologi informasi di bandara atau disebut dengan pembangunan soft infrastructure.

"AOCC juga membutuhkan integrasi dari sistem yang dimiliki masing-masing stakeholder bandara sehingga dapat berjalan secara maksimal," ujar Awaluddin dalam keterangannya, Senin (11/9/2017). 

(Baca: Pemkab Purbalingga dan AP II akan Teken MoU untuk Pembangunan Bandara Jenderal Sudirman)

Awaluddin menuturkan, pembangunan AOCC karena pertumbuhan industri penerbangan yang signifikan setiap tahunnya.  

"Melalui AOCC yang dapat memantau seluruh aktifitas di bandara secara real time maka kami optimistis seluruh aspek berjalan dengan lancar sesuai regulasi disertai terciptanya ketepatan waktu atau punctuality pada operasional yang berujung pada peningkatan pelayanan kepada maskapai dan juga penumpang pesawat," terang dia.

Adapun AOCC dilengkapi sejumlah modul seperti Airport Operation Database (AODB), Airport Management System (AMS), Resources Management System (RMS), Network Management System (NMS), Airport Security System (ASS), dan Facility Engineering Management System (FEMS).  

AODB juga berfungsi menyimpan data operasi kebandarudaraan, lalu AMS dan RMS berfungsi memonitor dan mengendalikan operasional bandara beserta pengaturan penggunaan resources semisal parking stands, boarding lounge, dan check-in counter.  

Sementara itu, NMS menampilkan kinerja jaringan dan perangkat teknologi informasi dalam mengelola serta mendistribusikan data operasi ke sejumlah stakeholder, dan FEMS berfungsi untuk memonitor, mengendalikan dan mengelola kehandalan fasilitas-fasilitas utama bandara.

Di samping modul-modul tersebut, fasilitas yang terdapat di AOCC antara lain CCTV room, Emergency Situation Room, Meeting Room, dan Airport People Movers System Control Room.  

"AOCC juga merupakan pusat koordinasi seluruh stakeholder bandara seperti maskapai, imigrasi, bea dan cukai, karantina, otoritas bandara, tenant, kepolisian, transportasi antarmoda, operator kargo, dan sebagainya, sehingga sesuai dengan konsep dalam industri bandara dikenal dengan Airport Collaboration Decision Making atau A-CDM," imbuh dia.

Kasubdit Penyelenggaraan dan Pelayanan Bandara Udara Kementerian Perhubungan Agustono mengatakan, pihaknya akan mendukung pembangunan AOCC dari sisi regulasi.  ? "AOCC perlu menyatukan SOP di antara stakeholder, kami juga akan mendukung dari sisi regulasi terkait dengan pendirian AOCC ini," tutur dia.

Bandara Internasional Soekarno-Hatta dengan jumlah penumpang pesawat mencapai sekitar 60 juta orang per tahun merupakan bandara tersibuk di Indonesia, di mana saat ini AP II tengah melakukan berbagai pengembangan di bandara tersebut guna meningkatkan daya saing diantara bandara-bandara lain di kawasan ASEAN.

Pengembangan yang dilakukan di samping pembangunan secara fisik juga mencakup pembangunan sistem teknologi informasi guna menjadikan bandara ini sebagai Smart Airport.

Sebanyak 1.300 pergerakan pesawat per hari atau 76 pergerakan pesawat per jam dengan jumlah penumpang sekitar 760.000 per hari, dan akan semakin tumbuh ke depannya.

Bandara Internasional Soekarno-Hatta membutuhkan pendekatan dari sisi teknologi informasi guna memastkan kelancaran operasional dan tetap terjaganya pelayanan sehingga prioritas pembangunan AOCC ada di bandara ini.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/09/11/180000626/ap-ii-mulai-bangun-aocc-di-bandara-soekarno-hatta

Terkini Lainnya

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Penopang

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Penopang

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Whats New
TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

Whats New
Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Whats New
Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Whats New
Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke