Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sri Mulyani dan Carut Marut Pajak Penulis, 5 Berita Populer Ekonomi

Penyebabnya, salah satu penulis ternama, Tere Liye, yang juga sesama alumni Universitas Indonesia (UI) seperti Sri Mulyani, memutuskan kontrak dengan dua penerbit besar karena menilai ada ketidakadilan pajak penulis.

(Baca: Pajak Penulis Selangit, Tere Liye Putus Kontrak 2 Penerbit)

Para penulis kemudian berkumpul dan bertemu dengan Menkeu untuk membahas pajak penulis yang dinilai memberatkan mereka tersebut.

Para penulis meminta Sri Mulyani untuk meninjau ulang besaran Norma Penghitungan Penghasilan Netto (NPPN) pajak penulis. Sebab besaran NPPN penulis sangat berpengaruh kepada pendapatan para penulis.

(Baca: "Tentang Tere Liye", Curhat Sri Mulyani Soal Pajak Penulis)

Bagi sebagian besar masyarakat, NPPN merupakan istilah pajak yang masih asing. Sekadar informasi, saat ini, pemerintah sudah mengatur skema pajak untuk berbagai profesi di Indonesia.

Sebanyak 1.435 profesi, termasuk penulis buku, bisa menggunakan penghitungan pajak pribadi dengan menggunakan NPPN.

(Baca: Apa Sebenarnya Akar Masalah Pajak Penulis yang Dikeluhkan Tere Liye?)

Bagi sebagian profesi, termasuk pekerja seni, menghitung pendapatan netto bukan hal yang mudah. Sebab banyaknya kompenen biaya langsung dan tidak langsung yang kerap tidak tercatat.

Oleh karena itu, pemerintah memberikan cara yang lebih mudah yaitu dengan menggunakan NPPN untuk wajib pajak yang penghasilannya di bawah Rp 4,8 miliar per tahun. Untuk pekerja seni, termasuk penulis, besaran NPPN yaitu 50 persen.

Berita mengenai Sri Mulyani dan pajak penulis masih menjadi artikel yang dibaca pembaca ekonomi Kompas.com hingga Kamis (14/9/2017).

Berikut 5 berita populer Kompas.com di Kamis yang bisa Anda simak kembali di pagi ini.

1. Undang Penulis Hingga Penerbit ke Kantor Pajak, Sri Mulyani Kaget

Undangan itu menyusul isu hangat seputar pajak yang dinilai mencekik para penulis buku seperti yang disampaikan oleh penulis ternama Tere Liye belum lama ini.

Namun kehadiran para penulis, penerbit, dan pekerja seni di Kantor Pusat Ditjen Pajak justru membuat Menteri Keuangan Sri Mulyani justru kaget.

"Ini mengagetkan saya malam ini karena datangnya banyak sekali," ujarnya saat membuka acara tersebut.

Baca selengkapnya di:Undang Penulis Hingga Penerbit ke Kantor Pajak, Sri Mulyani Kaget

2. Sri Mulyani: Saya Tidak Merasa Sakit Hati dengan Tere Liye

"Ulah" penulis Tere Liye membuat Mebkeu Sri Mulyani "pusing". Bagaimana tanggapan Sri Mulyani?

“Saya tidak merasa sakit hati, atau terserang, tersinggung,” ujarnya saat dialog dengan penulis dan pekerja seni lainnya di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Rabu (13/9/2017).

Menurut mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu, kritik adalah hal yang lumrah. Seperti pujian, kritik adalah bagian dari konsekuensi logis dari jabatan yang melekat sebagai pejabat publik.

Baca selengkapnya di sini: Sri Mulyani: Saya Tidak Merasa Sakit Hati dengan Tere Liye

3. Keresahan Dewi "Dee" Lestari yang Ditanggapi Langsung Sri Mulyani

Penulis novel beken lain, Dewi Lestari yang terkenal dengan nama pena Dee, juga ikut resah dengan pajak penulis yang mencekik.

Dalam dialognya dengan Menkeu Sri Mulyani, Dee mempertanyakan latar belakang besaran NPPN profesi penulis yang sebesar 50 persen. Ia menilai besaran NPPN itu tidak proporsional.

Menurut Dee, pola pendapatan dan pola produksi profesi penulis sangat berbeda dengan pekerja seni lainnya. Bahkan menurut Dee, pola pendapatan dan pola produksi penulis lebih mirip petani.

Hal itu lantaran menulis draf tulisan hari ini tidak lantas pendapatan cair hari itu juga, atau sebulan seteah itu. Bila dirata-rata, tutur Dee, penulis baru bisa menikmati jerih payahnya setalah 18 bulan kemudian.

Baca selengkapnya di sini: Keresahan Dewi "Dee" Lestari yang Ditanggapi Langsung Sri Mulyani

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti akan mengurangi jumlah pegawai Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang saat ini sebanyak 10.800 orang.

"Kami menawarkan pensiun dini kepada pegawai di KKP," ujarnya saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Kamis (14/9/2017).

(Baca: Kerja Bareng Menteri Susi, Apa Syaratnya?)

Rencananya, Susi akan menawarkan pensiun untuk 1.000 pegawai KKP. Namun tawaran itu akan dilakukan secara bertahap dalam kurun waktu tiga tahun ke depan.

Menurut Susi, pengurangan pensiun dini diakukan dalam rangka efisiensi dan perbaikan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam 3 tahun ke depan.

Baca selengkapnya di sini: Susi Tawarkan Pensiun Dini untuk 1.000 Pegawai KKP

5. Luhut Pastikan Reklamasi Teluk Jakarta Dilanjutkan

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memastikan reklamasi Teluk Jakarta, terutama di Pulau C dan Pulau D dapat dilanjutkan.

Sebelumnya, pemerintah melakukan moratorium terhadap kegiatan di Pulau C dan Pulau D. (Baca: Pemerintah Terbitkan SK Pencabutan Sanksi Reklamasi Pekan Depan)

"Setelah (dibahas) berlarut-larut minggu lalu kami rapatkan (masalah Pulau) C dan D sudah selesai. Semua persyaratan pengembang yang diminta Kementerian Lingkungan Hidup sudah dipenuhi, jadi tidak ada alasan berlama-lama," kata Luhut, dalam afternoon tea bersama awak media, di Gedung BPPT, Jakarta Pusat, Rabu (13/9/2017).

Baca selengkapnya di sini: Luhut Pastikan Reklamasi Teluk Jakarta Dilanjutkan

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/09/15/072027326/sri-mulyani-dan-carut-marut-pajak-penulis-5-berita-populer-ekonomi

Terkini Lainnya

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke