Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pelaku UKM Masih Menaruh Harapan pada KUR


KOMPAS.com - Pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) masih berharap pada Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk meningkatkan daya saing. "KUR di UKM industri kayu dan mebel seperti di Klender ini untuk pembelian mesin-mesin terbaru,"  kata  Ketua Koperasi Industri Kayu dan Mebel (KIKM) DKI Jakarta dan Ketua Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) DPD DKI Jabodetabek Ade Firman pada Selasa (19/9/2017).

Menurut Ade, setidaknya ada dua hal yang diharapkan dari pemerintah sebagai penyelenggara KUR. Pertama, KUR dengan bunga lebih rendah dari 9 persen. "Mungkin bunganya 6 persen untuk pinjaman hingga Rp 500 juta," kata Ade sembari menambahkan bahwa  proses KUR diharapkan bisa lebih cepat dan mudah.

Kemudian, mesin-mesin juga bisa membuat proses pembuatan produk bisa lebih cepat. Hal ini bisa menghemat waktu sekaligus menambah jumlah produksi.

Ade memberi gambaran kemudian. Jika dengan cara lama, kebanyakan manual, pembuatan lemari pakaian dua pintu bisa memakan waktu dua mingguan. "Kalau pakai mesin, waktunya lebih singkat. Mungkin bisa satu hari," imbuhnya.

Lantas, harga mesin yang terjangkau juga menjadi dambaan. "Rata-rata di bawah Rp 100 jutaan," ujarnya.

Terkait kebutuhan mesin itu, dalam kesempatan tersebut, General Manager PT Wahana Kemalaniaga Makmur (Wakeni) Sofianto Widjaja memberikan informasi bahwa pihaknya kembali menggelar untuk kali keenam The International Furniture Manufacturing Component Exhibition (Ifmac) dan Woodworking Machinery Exhibition (Woodmac) pada 27-30 September 2017 di JIExpo Kemayoran. "Di pameran ini ada mesin-mesin terbaru. Ada yang harganya di bawah Rp 100 juta," tuturnya.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/09/19/202725326/pelaku-ukm-masih-menaruh-harapan-pada-kur

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke