Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jokowi: Jika Regulasi Berlebihan, Inovasi Startup Tidak Muncul

Salah satu strategi yang dimaksud Jokowi adalah keleluasaan untuk bereksperimen harus diberikan kepada seluruh masyarakat. Pasalnya, menurut Jokowi, inovasi membutuhkan eksperimen.

"Berarti startup (perusahaan rintisan) jangan dicekik regulasi berlebihan, jangan terlalu diatur-atur. Inovasinya malah tidak muncul," kata Jokowi saat memberikan sambutan pada acara Talkshow Ekonomi Baru di Era Digital di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (20/9/2017).

Menurut Jokowi, Indonesia nemiliki terlalu banyak regulasi dan aturan. Meskipun sudah dipangkas, tetap saja aturan masih banyak dan jumlahnya hingga mencapai 42.000 regulasi.

(Baca: 7 Tantangan Indonesia Mencapai Ekonomi Digital Senilai Rp 1.700 Triliun di 2020)

Aturan yang banyak dan berbelit-belit akhirnya malah menghambat inovasi. Oleh karena itu, imbuh Jokowi, ia dan pemerintah terus berkomitmen untuk memangkas dan menyederhanakan aturan.

"Tugas saya menggempur aturan-aturan itu agar semakin sedikit, sehingga kita lincah dan fleksibel dalam melakukan inovasi," ungkap Jokowi.

Jokowi menyatakan, agar dapat berkembang, maka startup harus diberikan ruang yang sebesar-besarnya. Di sinilah peran penting deregulasi aturan yang menghambat munculnya pola-pola inovasi baru.

"Dulu izin itu sedikit, kemudian ada syarat-syarat, kemudian dinaikkan jadi izin, sehingga semakin banyak aturan dan izin," tutur Jokowi.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/09/20/131924226/jokowi-jika-regulasi-berlebihan-inovasi-startup-tidak-muncul

Terkini Lainnya

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Whats New
Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Whats New
Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Whats New
Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
BKKBN Sosialisasi Cegah 'Stunting' melalui Tradisi dan Kearifan Lokal 'Mitoni'

BKKBN Sosialisasi Cegah "Stunting" melalui Tradisi dan Kearifan Lokal "Mitoni"

Whats New
Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Work Smart
Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Whats New
Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke