Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Risiko Meningkat, S&P Pangkas Peringkat Utang China

S&P juga merevisi outlook untuk China dari stabil menjadi negatif. Adapun peringkat China dipangkas satu poin dari AA- menjadi A+.

Para analis pun menurunkan peringkat pada tiga bank asing yang beroperasi di China, yakni HSBC China, Hang Seng China, dan DBS China Ltd.

Mereka berpandangan bahwa ketiga bank tersebut memiliki kecenderungan untuk tidak dapat menghindari adanya default.

"Panjangnya periode pertumbuhan kredit tinggi di China telah meningkatkan risiko ekonomi dan finansial," tulis S&P dalam laporannya seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (22/9/2017).

(Baca: India Akan Geser China jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi Dunia)

S&P menyatakan, pertumbuhan kredit telah berkontribusi pada kuatnya pertumbuhan ekonomi China dan harga aset yang lebih tinggi.

Namun, S&P meyakini pula bahwa kondisi tersebut juga telah mengikis stabilitas keuangan negara tersebut.

Penurunan peringkat utang China oleh S&P adalah yang kedua oleh lembaga pemeringkat terkemuka dunia tahun ini.

Kondisi ini menggambarkan penurunan keyakinan internasional bahwa China bisa menyeimbangkan antara menjaga pertumbuhan ekonomi dan penyehatan sektor keuangan.

Pada Mei 2017 lalu, Moody's Investors Service juga menurunkan peringkat utang China. Moody's memandang adanya kesulitan yang dialami perekonomian China.

"Dampak (penurunan peringkat utang) bagi China cukup terbatas. China adalah negara dengan penempatan simpanan domestik yang sangat besar dan masih memiliki neraca modal yang terkontrol ketat. China tidak bergantung pada pendanaan asing," ungkap Tom Orlik, kepala ekonom Asia di Bloomberg Intelligence di Beijing. 

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/09/22/090000326/risiko-meningkat-s-p-pangkas-peringkat-utang-china-

Terkini Lainnya

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Whats New
Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Spend Smart
Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Whats New
Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Whats New
Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke