Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Di ASEAN, Indonesia Masih Harus Kejar Ketertinggalan

KOMPAS.com - Di kawasan ASEAN, Indonesia masih harus mengejar ketertinggalan di bidang penerapan corporate governance (CG) atau tata kelola perusahaan yang baik. Dalam catatan hukumonline.com, CG pada intinya adalah tata kelola perusahaan membahas mengenai bagaimana cara suatu perusahaan diarahkan dan dikelola agar seluruh kepentingan pemangku kepentingan (stakeholders) diakomodasi secara baik.

Indonesian Institute For Corporate  Directorship (IICD) dalam siaran persnya, Kamis kemarin, mencatatkan bahwa per 2015, Indonesia hanya menempatkan dua perusahaan papan atas yang berhasil menerapkan CG. "Itu pun perusahaan milik asing," tutur Direktur Eksekutif IICD Vita Diani Satiadhi.

Sementara, masih menurut Vita,  dari 50 perusahaan papan atas di kawasan ASEAN, Thailand menempatkan sebanyak 23 perusahaan, Filipina 11 perusahaan, Singapura 8 perusahaan, dan Malaysia 6 perusahaan.

Data IICD menunjukkan CG Score terus mengalami perbaikan, di 2012 sebesar 43,29 persen dan terus membaik di 2016 menjadi 67,99 persen. "CG Score perusahaan di Indonesia terus mengalami peningkatan sejak 2012 sebesar  43,29 persen menjadi 67,99 persen di 2016,"ucap Vita Diani Satiadhi.

Tahun ini untuk ke-9 kalinya IICD akan memberikan penghargaan kepada perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan tata kelola perusahaan yang baik. Kegiatan ini rencananya akan diselenggarakan pada November yang akan datang. Namun demikian,  persiapannya sudah mulai dilakukan jauh-jauh hari.

Vita Diani Satiadhi menjelaskan bahwa Corporate Governance (CG) bagi perusahaan terbuka menjadi hal yang vital bagi perusahaan yang mengedepankan sustainability atau keberlanjutan usaha sebagaimana perusahaan-perusahaan yang sudah melantai di bursa efek.

Pasar modal

Sementara itu Ketua IICD, Sigit Pramono mengatakan salah satu ukuran sebuah negara yang ekonominya kompetitif adalah pertumbuhan pasar modalnya.  "IICD ingin juga berperan dan memberikan kontribusi  dalam kegiatan perekonomian Indonesia, khususnya melalui pasar modal dengan meningkatkan praktik tata kelola perusahaan atau corporate governance di perusahaan-perusahaan publik,” ujar Sigit Pramono.

Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) merupakan lembaga nirlaba yang didirikan oleh 10 universitas dan sekolah bisnis terkemuka. IICD menyediakan jasa advokasi, pelatihan dan riset dalam bidang tata-kelola perusahaan. Sejauh ini  IICD sudah memberikan pelatihan kepada lebih dari 6.000 anggota dewan direksi, komisaris, serta eksekutif senior dari berbagai perusahaan di Indonesia.

IICD juga merupakan pendiri dan sekaligus anggota Institutes of Directors in East Asia network (IDEA.net) yang beranggotakan Institute of Directors di Indonesia, China, Hong Kong, Korea, Malaysia, Filipina, , Singapura, Thailand, dan Taiwan.

IICD juga telah melakukan kegiatan penelitian yang penting mengenai tata kelola perusahaan, antara lain Corporate Governance Scorecard kepada perusahaan terbuka di Indonesia. Dalam aktivitasnya IICD bekerja sama dengan berbagai institusi nasional dan internasional, seperti  World Bank, International Finance Corporation, Global Corporate Governance Forum, Center for International Private Enterprise (CIPE), OECD, Asian Development Bank, Perbanas,  dan Asosiasi Emiten Indonesia.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/09/22/115301426/di-asean-indonesia-masih-harus-kejar-ketertinggalan

Terkini Lainnya

Bos Garuda Beberkan Kronologi Pesawat Terbakar di Makassar

Bos Garuda Beberkan Kronologi Pesawat Terbakar di Makassar

Whats New
Jokowi Turun Tangan Atasi Masalah Bea Cukai, Stafsus Sri Mulyani: Kami Sangat Bersyukur...

Jokowi Turun Tangan Atasi Masalah Bea Cukai, Stafsus Sri Mulyani: Kami Sangat Bersyukur...

Whats New
PT Inerman Gandeng Shanghai Electric Bangun PLTS Terapung di Cilamaya, Siapkan Investasi Rp 20,89 Triliun

PT Inerman Gandeng Shanghai Electric Bangun PLTS Terapung di Cilamaya, Siapkan Investasi Rp 20,89 Triliun

Whats New
Dorong Produksi Nasional, Jatim Siap Genjot Indeks Pertanaman Padi 

Dorong Produksi Nasional, Jatim Siap Genjot Indeks Pertanaman Padi 

Whats New
Kata Dirut Garuda soal Api di Mesin yang Sebabkan Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara Sultan Hasanuddin

Kata Dirut Garuda soal Api di Mesin yang Sebabkan Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara Sultan Hasanuddin

Whats New
Petrokimia Gresik dan Pupuk Indonesia Tingkatkan Produktivitas Padi di Timor Leste

Petrokimia Gresik dan Pupuk Indonesia Tingkatkan Produktivitas Padi di Timor Leste

Whats New
PPN 12 Persen: Siapkah Perekonomian Indonesia?

PPN 12 Persen: Siapkah Perekonomian Indonesia?

Whats New
KKP Ingin RI Jadi Pemenang Budidaya Lobster dalam 30 Tahun Mendatang

KKP Ingin RI Jadi Pemenang Budidaya Lobster dalam 30 Tahun Mendatang

Whats New
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

Whats New
Pengembangan Hub 'Carbon Capture and Storage', Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Pengembangan Hub "Carbon Capture and Storage", Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Whats New
SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

Whats New
Bakal 'Buyback' Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

Bakal "Buyback" Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

Whats New
Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

Whats New
Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke