Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BI Diprediksi Bakal Tahan Suku Bunga Acuan

Bulan Agustus 2017 lalu, bank sentral memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan dari 4,75 persen menjadi 4,5 persen. Keputusan ini dimaksudkan untuk mendorong pertumbuhan kredit.

"Setelah memotong suku bunga bulan lalu, yang sejalan dengan penilaian kami mengenai tingkat BI Rate yang ideal, Bank Indonesia perlu lebih berhati-hati dalam menentukan suku bunga," kata Kepala Kajian LPEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) Febrio N Kacaribu dalam laporannya, Jumat (22/9/2017).

Hal ini, imbuh Febrio, dilakukan sembari menunggu keluarnya data perekonomian kuartal III untuk dapat mencapai target inflasi tahun ini.

(Baca: 4 Alasan BI Turunkan Suku Bunga Acuan Jadi 4,5 Persen)

Dari sisi domestik, kenaikan pertumbuhan kredit secara tahunan di bulan Juli dan inflasi Inti yang sangat rendah memberikan gambaran yang berbeda tentang kondisi perekonomian.

Gabungan dari berbagai kondisi, seperti bank-bank sentral yang ingin mengetatkan kebijakan moneter, risiko geopolitik Korea Utara, serta dampak kombinasi Badai Harvey, Irma dan Jose terhadap ekonomi Amerika Serikat membuat dampak kondisi eksternal terhadap rupiah juga rancu. Pun suku bunga kebijakan AS mungkin tidak akan berubah hingga Desember 2017.

"Dengan menahan suku bunga di level saat ini, Bank Indonesia dapat segera merespon perubahan data perekonomian atau pembangunan baru dalam beberapa bulan mendatang," ungkap Febrio.

Selain itu, Febrio juga menuturkan bahwa BI masih memerlukan kebijakan moneter yang lebih akomodatif namun tidak seagresif sebelumnya. BI perlu memberikan stimulus tambahan apabila inflasi inti terus melemah hingga dua bulan mendatang.

"Peluang inflasi inti untuk berada di bawah 4 persen pada akhir tahun semakin tinggi, namun angka tersebut tetap bisa berada di atas batas bawah target inflasi dari BI (3 persen)," tutur Febrio.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/09/22/140000326/bi-diprediksi-bakal-tahan-suku-bunga-acuan

Terkini Lainnya

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Whats New
Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke