Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perhutani Ingatkan tentang Besarnya Potensi Kayu Jati Indonesia

KOMPAS.com - Perusahaan Umum (Perum) Perhutani mengingatkan potensi kayu jati sebagai upaya menjaga kelestarian hutan Indonesia. Dalam catatannya pada Senin (25/9/2017), Direktur Keuangan Perum Perhutani Sugiarti mengatakan akan pentingnya kayu bersertifikat. "Perhutani mengacu pada standar Forest Stewardship Council (FSC)," katanya.

Catatan dari FSC sebagaimana disampaikan dalam kesempatan itu oleh Indra Setia Dewi dari FSC Indonesia menunjukkan hasil studi komprehensif FSC pada 2015 menunjukkan bahwa sekitar 300 juta meter kubik kayu bersertifikasi FSC-Forest Management (FM)/ (Chain of Custody) CoC dipanen setiap tahun. Sampai dengan September 2017, terdapat 197.817.395 hektar hutan bersertifikat FSC-FM/CoC di dunia termasuk Indonesia.

Lantas, sepanjang 2016, total produksi Perum Perhutani yang bersertifikat FSC-FM/CoC mencapai 120.000 meter kubik. Dari jumlah itu, 100.000 meter kubik adalah kayu jati dan 20.000 meter kubik adalah kayu rimba.

Sampai dengan Agustus 2017, Perum Perhutani menghasilkan kayu bersertifikasi  sebanyak 101.000 meter kubik yang terdiri dari 91.000 meter kubik kayu jati dan 10.000 kayu rimba seperti mahoni, sonokeling, johar, akasia, trembesi, sengon, dan gmelina.

Indra Setia Budi menjawab pertanyaan Kompas.com mengakui bahwa belum banyak masyarakat Indonesia paham mengenai FSC dan seluk-beluknya. "Awareness-nya kira-kira baru 10 persen dari penduduk Jabodetabek," kata Indra Setia Budi.

Per 2014, sebagaimana dikutip dari detik.com, jumlah penduduk Jabodetabek menyentuh angka 30 juta jiwa. Jabodetabek berada di peringkat dua dalam jumlah penduduk kota megapolitan. Di peringkat pertama ada dua kota dengan jumlah penduduk masing-masing sekitar 37 juta jiwa yakni Tokyo dan Yokohama.  

Pada Rabu (27/9/2017), masih dalam rangkaian acara, diadakan peresmian program dropbox untuk kemasan karton minuman bekas atau disebut used beverage cartons (UBC) di Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jakarta. Program UBC sejatinya sudah diinisasi oleh perusahaan penanaman modal asing (PMA) untuk kemasan, Tetra Pak. Tahun ini, UBC oleh KLHK dijadikan pilot percontohan.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/09/26/142744826/perhutani-ingatkan-tentang-besarnya-potensi-kayu-jati-indonesia

Terkini Lainnya

PTMP Tebar Dividen Rp 4,2 Miliar, Perdana Sejak IPO

PTMP Tebar Dividen Rp 4,2 Miliar, Perdana Sejak IPO

Whats New
Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Work Smart
Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Whats New
Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke