Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BI: Penurunan Suku Bunga Perbankan Masih Lambat

Saat ini, suku bunga acuan BI berada pada posisi 4,25 persen. Dengan penurunan suku bunga acuan tersebut, bank sentral berharap hal tersebut bakal diikuti oleh penurunan suku bunga perbankan, khususnya suku bunga kredit.

Meskipun demikian, pada kenyataannya transmisi penurunan suku bunga acuan bank sentral tersebut berjalan lambat. Ini terlihat dari besaran penurunan suku bunga kredit maupun deposito pasca-penurunan BI 7-day RR.

Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo menyebut, sejak bank sentral menurunkan suku bunga acuan pada Januari 2016, suku bunga deposito baru turun 145 basis poin dan suku bunga kredit turun 110 basis poin. Padahal, suku bunga acuan sudah turun 200 basis poin.

"Transmisi itu relatif lambat, khususnya ke suku bunga kredit," kata Dody pada acara Economic and Banking Outlook, Kamis (5/10/2017).

Meskipun demikian, pembiayaan melalui pasar keuangan meningkat. Pada tahun 2017 ini, pembiayaan di pasar keuangan tumbuh lebih dari 50 persen, khususnya melalui obligasi, medium term notes (MTN), dan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO).

Kondisi tersebut mencerminkan bahwa investor saat ini mencari pembiayaan di luar perbankan. Pembiayaan melalui pasar keuangan, tutur Dody, lebih murah ketimbang suku bunga kredit perbankan.

"Mereka melakukan financing (pembiayaan) di luar perbankan. Secara biaya lebih murah dari suku bunga bank, sudah jelas sekali kenapa suku bunga kredit tidak turun," ungkap Dody.

Bank sentral sendiri memperkirakan suku bunga kredit hingga akhir tahun 2017 tumbuh berkisar 8-10 persen. Adapun pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun 2017 mencapai kisaran 5,1 sampai 5,4 persen.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/10/05/172228326/bi-penurunan-suku-bunga-perbankan-masih-lambat

Terkini Lainnya

KKP Akan Lepasliarkan 277.800 Ekor Benih Lobster di Perairan Lampung

KKP Akan Lepasliarkan 277.800 Ekor Benih Lobster di Perairan Lampung

Whats New
Grab Naikkan Target Laba 2024, Ini Sebabnya

Grab Naikkan Target Laba 2024, Ini Sebabnya

Whats New
Selamatkan Pemegang Polis, Jiwasraya Siapkan Strategi Jemput Bola

Selamatkan Pemegang Polis, Jiwasraya Siapkan Strategi Jemput Bola

Whats New
Tak Hanya Pendapatan Daerah, Smelter Nikel di Morowali Tumbuhkan Usaha Masyarakat Sekitar

Tak Hanya Pendapatan Daerah, Smelter Nikel di Morowali Tumbuhkan Usaha Masyarakat Sekitar

Whats New
IHSG Ditutup Naik Tembus Level 6.200, Rupiah Menguat Jauhi Rp 16.000

IHSG Ditutup Naik Tembus Level 6.200, Rupiah Menguat Jauhi Rp 16.000

Whats New
Trafik Pengiriman Lion Parcel Naik 40 Persen Selama Ramadhan 2024

Trafik Pengiriman Lion Parcel Naik 40 Persen Selama Ramadhan 2024

Whats New
OJK Sebut Investree Belum Capai Ketentuan Modal Minimum

OJK Sebut Investree Belum Capai Ketentuan Modal Minimum

Whats New
Wajib Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Ini Respons Asosiasi

Wajib Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Ini Respons Asosiasi

Whats New
Gelar Kuliah Umum, Politeknik Tridaya Virtu Morosi Soroti Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Industri Hilirisasi

Gelar Kuliah Umum, Politeknik Tridaya Virtu Morosi Soroti Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Industri Hilirisasi

Whats New
Alfamidi Blak-blakan soal Penertiban Juru Parkir Liar di Minimarket

Alfamidi Blak-blakan soal Penertiban Juru Parkir Liar di Minimarket

Whats New
Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi, Bukti Nyata Konsistensi Sampoerna Kembangkan SDM

Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi, Bukti Nyata Konsistensi Sampoerna Kembangkan SDM

Work Smart
J&T Cargo Beri 3 Kemudahan Layanan Logistik untuk Pelaku Bisnis

J&T Cargo Beri 3 Kemudahan Layanan Logistik untuk Pelaku Bisnis

Whats New
Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

Whats New
Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

Whats New
Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke