Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Di Antara Negara G20, RI Peringkat Dua Terburuk untuk Akses Sanitasi

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengungkapkan mengatakan, akses masyarakat Indonesia terhadap sanitasi yang layak dan baik masih rendah.

"Indonesia peringkat dua dengan akses sanitasi terburuk, karena penduduknya mohon maaf masih suka buang air besar (BAB) sembarangan," kata Bambang, di Universitas Indonesia, Depok, Jumat (5/10/2017).

Sedangkan peringkat terburuk terkait akses sanitasi diduduki oleh India yang jumlah penduduknya mencapai 1,1 miliar jiwa.

Bambang menjelaskan, banyak sekolah dasar negeri di Indonesia yang tidak memiliki akses sanitasi dengan baik. Hal ini menyebabkan para siswa harus pulang ke rumah untuk buang air.

Akses sanitasi harus menjadi perhatian oleh pemerintah, sebab akses sanitasi yang baik menjadi hak tiap warga.

Selain sanitasi, Bambang menjelaskan, pembuangan limbah menjadi masalah krusial perkotaan. Di mana jaringan pengelolaan air limbah di Jakarta menjadi yang terendah di Asia Tenggara.

Adapun jaringan pengelolaan air limbah di Kuala Lumpur mencapai 70 persen, Bangkok 45 persen, Manila 30 persen, dan Ho Chi Minh City 10 persen.

"Instalasi pengolahan air limbah di Jakarta itu hanya ada di Waduk Setiabudi, Kuningan, sama dengan 2 persen. Baik untuk limbah rumah tangga maupun perkantoran di kawasan itu," kata Bambang.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/10/06/100600726/di-antara-negara-g20-ri-peringkat-dua-terburuk-untuk-akses-sanitasi

Terkini Lainnya

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke