Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BNI Dukung Program Mewirausahakan Petani

Hal tersebut dilakukan dengan melakukan pendampingan dan fungsi edukasi, pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada petani sampai dengan pembentukan korporatisasi petani sehingga petani di Kabupaten Garut mampu beralih usaha dari cara yang konvensional menjadi lebih profesional. 

Dukungan BNI tersebut disampaikan dalam acara Sosialiasi Mewirausahakan Petani yang diadakan di Garut, Jawa Barat, Senin (9/10/2017). Hadir pada kesempatan Direktur Bisnis Kecil & Jaringan BNI Catur Budi Harto, Bupati Garut Rudy Gunawan, Pejabat Direktur Pemberdayaan Ekonomi Desa Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nugroho, dan Direktur PT Mitra BUMDes Nusantara Abdullah Djawas. 

Pada kesempatan ini, dibentuk PT Mitra BUMDes Bersama (PT MBB) yang merupakan joint venture antara PT Mitra BUMDes Nusantara (PT MBN) dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).

MBN akan menjadi pemegang saham mayoritas PT MBB sebesar 51 persen dan sisanya sebesar 49 persen akan dimiliki oleh BUMDes dan Gapoktan.

Selanjutnya, Gapoktan sebagai bagian dari MBB akan mengidentifikasi para petani yang layak mendapatkan fasilitas pemberian subsidi dan pembiayaan melalui fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) Tani dari perbankan.

Mereka juga sekaligus mengidentifikasi petani yang layak mendapatkan bantuan sosial dan atau subsidi dari pemerintah untuk memenuhi keperluan bahan bahan pertanian seperti pupuk dan benih melalui Kartu Tani. Langkah tersebut akan menghilangkan ketergantungan petani terhadap praktek lintah darat dan ijon yang terjadi selama ini.

Catur Budi Harto mengungkapkan, BNI sebagai lembaga keuangan memfasilitasi petani dengan pemberian KUR dan Kartu Tani tersebut. Pada kesempatan ini, BNI menyalurkan KUR yang diberikan secara simbolis pada acara kepada 5 orang petani.

Kemudian menyalurkan Kartu Tani untuk para petani dari Kecamatan Kadungora, Kecamatan Banyuresmi, dan Kecamatan Limbangan, dan diserahkan secara simbolis kepada 19 petani di sela-sela acara sosialisasi tersebut.

Korporatisasi Petani merupakan salah satu arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, yaitu sebuah upaya untuk mensinergikan kegiatan-kegiatan agribisnis dan agroindustri yang telah berjalan selama ini.

Kegiatan pertanian diintegrasikan dari hulu hingga ke hilir sehingga menjadi lebih efisien melalui kolaborasi dengan lembaga ekonomi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan perbankan.

Untuk itu, BNI mendukung inisiasi ini melalui pemberian modal berupa KUR, asistensi keuangan melalui Agen46, peluncuran Kartu Tani yang memiliki banyak benefit, serta penyaluran bantuan Corporate Social Responsibility (CSR).

Hingga akhir September 2017, total pembiayaan BNI di Sektor Pertanian & Perkebunan adalah Rp 37,2 triliun, termasuk diantaranya kredit kecil, sebesar Rp 2,1 triliun yang sebagian disalurkan dalam bentuk KUR.

BNI telah menyalurkan KUR kepada 29.954 debitur dengan maksimal kredit Rp 5,4 triliun di semua sektor, termasuk pertanian dan perkebunan.

BNI menjadikan Kartu Tani sebagai sarana pemberian layanan perbankan yang lebih lengkap bagi para petani, termasuk untuk menabung dan mendapatkan pinjaman KUR Budidaya Pertanian. Dengan demikian, diharapkan akan terjadi peningkatan kesejahteraan petani.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/10/09/155852826/bni-dukung-program-mewirausahakan-petani

Terkini Lainnya

Harga Emas Antam Hari Ini Selasa 30 April 2024

Harga Emas Antam Hari Ini Selasa 30 April 2024

Spend Smart
Jalin Kerja Sama dengan Iran, Indonesia Siap PerkuatPertanian dengan Teknologi

Jalin Kerja Sama dengan Iran, Indonesia Siap PerkuatPertanian dengan Teknologi

Whats New
IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Masih Lesu

IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Bank Danamon Cetak Laba Bersih Rp 831 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Danamon Cetak Laba Bersih Rp 831 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Kasus Sepatu Impor Bayar Rp 31 Juta, Bos Bea Cukai: Sudah Selesai, Kita Transparan dan Akuntabel

Kasus Sepatu Impor Bayar Rp 31 Juta, Bos Bea Cukai: Sudah Selesai, Kita Transparan dan Akuntabel

Whats New
Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Whats New
Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Whats New
Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Whats New
Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Whats New
Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus 'Outsourcing'

Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus "Outsourcing"

Whats New
[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Whats New
Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Whats New
AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi 'Lender Institusional'

AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi "Lender Institusional"

Whats New
Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke