Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berkat Keputusan Tak Rasional, Richard Thaler Raih Nobel Ekonomi

Mengutip CNN Money, Selasa (10/10/2017), Thaler tersohor berkat riset di bidang perilaku ekonomi.

Thaler merupakan pionir dalam studi terkait keputusan tak rasional yang kerap diambil oleh seseorang dan bagaimana seseorang terdorong untuk mengambil keputusan yang cerdas.

Padahal, sejatinya ekonomi dibangun dari asumsi bahwa seseorang mengambil keputusan rasional berdasarkan keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan. Namun demikian, sejumlah ekonom termasuk Thaler, meyakini hal itu tak sepenuhnya benar.

"Ia membuat ekonomi lebih manusiawi," ujar Peter Gärdenfors, anggota komite Nobel.

Karya-karya Thaler dikenal tak hanya di lingkungan akademis. Bukunya yang berjudul "Nudge: Improving Decisions About Health, Wealth and Happiness" yang ditulisnya bersama profesor hukum Cass Sunstein, amat populer.

Thaler dan Sunstein berpandangan, dengan memahami bagaimana seseorang membuat keputusan, ekonomi perilaku alias behavioral economics dapat digunakan untuk mengatasi masalah-masalah di masyarakat dan memengaruhi kebijakan publik.

The Economist dan Financial Times menobatkan buku itu sebagai buku terbaik.

Buku tersebut turut memengaruhi bagaimana pemerintah membuat keputusan. Pada tahun 2010 silam, pemerintah Inggris membentuk Behavioral Insight Team atau Nudge Unit untuk menciptakan kebijakan-kebijakan guna mendorong masyarakat Inggris membuat pilihan yang lebih baik yang akan menghemat keuangan negara.

Thaler menjadi penasihat pemerintah Inggris dalam pembentukan unit tersebut. Berangkat dari karya Thaler pula, pemerintahan Presiden Barack Obama pada tahun 2015 menerbitkan aturan bertajuk Using Behavioral Science Insights to Better Serve the American People.

Kebijakan tersebut mendorong depatemen dan lembaga federal untuk mengidentifikasi kebijakan, program, dan langkah di mana mengaplikasikan pandangan dalam ilmu perilaku dapat berdampak pada perbaikan kesejahteraan masyarakat, hasil program, dan efektivitas penghematan biaya.

"Teori Thaler menjelaskan bagaimana orang-orang menyederhanakan pengambilan keputusan finansial dengan menciptakan akun-akun terpisah dalam pikiran mereka, fokus pada dampak setiap keputusan individual ketimbang dampak secara keseluruhan," kata Royal Swedish Academy of Sciences.

Lembaga ilmu pengetahuan Kerajaan Swedia tersebut setiap tahun memberikan penghargaan Sveriges Riksbank Prize in Economic Sciences atau Nobel di bidang ekonomi untuk mengenang Alfred Nobel.

Warga AS, khususnya dari University of Chicago, selama ini mendominasi penghargaan itu.

Thaler adalah pemenang Nobel ekonomi ke-29 yang berasal dari University of Chicago selama 49 tahun usia penghargaan itu.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/10/10/054112426/berkat-keputusan-tak-rasional-richard-thaler-raih-nobel-ekonomi

Terkini Lainnya

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke