Masyarakat Batang dan Pemda Teken Perjanjian dengan Operator PLTU

Kesepakatan tersebut diteken oleh Bupati Batang Wihaji, perwakilan elemen masyarakat, Edy Cristian dan konsorsuim PLTU Batang yang diwakili oleh Ari Wibowo.

Komitmen tersebut berisi empat poin yang antara lain, PLTU berkewajiban melibatkan 30 persen warga lokal Batang untuk dipekerjakan dalam pembangunan PLTU, di mana saat ini baru terpenuhi 29 persen.

Kesepakatan lainnya adalah pembangunan harus memberikan kesempatan bagi kontraktor lokal seperti kontruksi sipil, PT BPI diminta untuk lebih intensif dalam melakukan komunikasi yang baik dengan kontraktor yang dilibatkan, dan terakhir perusahaan dan karyawan harus menggunakan NPWP area Batang.

Sementara itu, perwakilan elemen masyarakat Edy Cristian mengatakan, tokoh dan masyarakat batang sudah banyak yang membantu untuk suksesnya pembangunanya. Begitu juga dengan Asosiai Jasa Kontruksi Batang yang mendukung berdirinya PLTU.

“Kami ingin komitmen yang sudah ditandatangani bersama, bisa dilaksankan oleh pihak PT BPI selaku konsorsium pembangunan PLTU Batang.” Kata Edy Cristian.

Bupati Batang Wihaji berjanji akan mengamankan proyek ini, karena PLTU Batang merupakan proyek nasional. Menurut dia, setelah dicapainya kesepakatan ini, harus ada laporan perkembangannya.

Ini merupakan bagian dari komitmen kita bersama. Semoga permasalahan ini dapat kita selesaikan bersama,” kata Wihaji.

Sementara itu, perwakilan PT Bhimasena Power Indonesia, Ari Wibowo mengatakan jumlah pekerja lokal yang dipekerjakan di PLTU Batang tak akan berhenti di angka 30 persen.

“Kontraktor lokal yang akan bekerja pada PLTU Batang nanti akan kami usahakan mendapat pendampingan dari PT BPI, Terkait NPWP bagi para para kontraktor yang bekerja di PLTU Batang kami sangat setuju karena akan meningkatkan pendapatan daerah melalui sektor pajak Kabupaten Batang,” jelas dia.