Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jabodetabek Butuh 1 Juta Kartu Uang Elektronik

Pemerintah, perbankan, badan usaha jalan tol, maupun Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) terus melakukan upaya dalam menyukseskan kebijakan tersebut. Salah satu upaya yang ditempuh adalah dengan memastikan ketersediaan uang elektronik.

Saat ini, pembayaran secara nontunai di gerbang tol dilayani oleh uang elektronik dari 5 bank penerbit. Bank-bank tersebut pun terus menggenjot ketersediaan, distribusi, dan penjualan uang elektronik.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) DKI Jakarta Doni P Joewono menerangkan, kebutuhan uang elektronik hingga diberlakukannya elektronifikasi pembayaran di gerbang tol adalah sekitar 3 juta kartu. Adapun hampir separuhnya adalah kebutuhan untuk wilayah Jabodetabek saja.

"Masih butuh sekitar 1,5 juta kartu supaya bisa 100 persen (elektronifikasi pada 31 Oktober 2017). (Kebutuhan) di Jabodetabek antara 800.000 sampai 1 juta kartu," ujar Doni dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (10/10/2017).

Sementara sisanya dibutuhkan untuk wilayah lain di luar Jabodetabek namun tetap di pulau Jawa. Doni mengungkapkan, per September 2017, sudah ada sekitar 1,5 juta kartu uang elektronik yang terjual.

Menurut Doni, penetrasi penggunaan uang elektronik di gerbang tol terus meningkat. Per 4 Oktober 2017, penetrasi transaksi nontunai di gerbang tol mencapai 80,75 persen dan  meningkat menjadi 82 persen pada 9 Oktober 2017.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/10/10/175248126/jabodetabek-butuh-1-juta-kartu-uang-elektronik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke