Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kini dengan Rp 1.000, Anda Bisa Mencicil Beli Emas

Co-Founder & CEO Tamasia, Muhammad Assad mengatakan, dalam aplikasi tersebut menawarkan pembelian emas mulai dari 1 gram hingga 1.000 gram. Pembelian emas bisa dicicil dengan jangka waktu hingga 24 bulan.

Perusahaan juga menjual emas juga sesuai dengan harga awal. Misalnya di harga awal pembelian Rp 600.000 per gram, tetapi di hari lain berubah, maka perusahaan akan tetap mengenakan harga sesuai dengan akad.

(Baca: Beli Emas di Pegadaian Bisa dengan Uang Rp 5.000)

"Itu salah satu (konsep pembelian) secara syariah," ujar Assad di Jakarta, Rabu (10/11/2017). 

Assad menuturkan, Tamasia bekerja sama dengan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam untuk persediaan, lisensi, penyimpanan dan asuransi emas yang akan diperjualbelikan. 

"Misalnya di Antam barang tidak selalu ready stock, kami selalu ready stock. Harga yang ditampilkan juga sesuai dengan harga Antam," jelas dia. 

(Baca: Kini Beli Emas Antam Dikenai Pajak)

Assad mengungkapkan, pembelian emas di Tamasia dapat dicicil dengan besaran paling rendah sebesar Rp 1.000 per hari.

Saat ini, sudah ada 700 pelanggan telah telah melakukan transaksi pembelian emas di aplikasi Tamasia. Perusahaan menargetkan menambah 250 pelanggan baru cicil emas per bulan. 

"Selain itu kami punya target sebulan bisa menjual emas 3 kilogram," pungkas dia. 

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/10/12/051903926/kini-dengan-rp-1000-anda-bisa-mencicil-beli-emas

Terkini Lainnya

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Whats New
Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Whats New
Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Whats New
Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Whats New
Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke