Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Alasan Mengapa Orang Membeli Barang-barang Mahal

Tapi apakah kualitas suara yang dihasilkan dari headphone ratusan juta benar-benar 10 kali lebih baik daripada sepasang headphone yang memiiki harga jutaan bahkan belasan juta?

Nyatanya, barang-barang mahal ini memang dianggap masyarakat memiliki kualitas yang tinggi, ekslusif, dan menawarkan fasilitas atau fitur-fitur yang lebih.

(Baca: Para Bos, Ini Cara Terbaik Memperlakukan Karyawan Milenial)

Tapi apakah membeli barang-barang degan harga yang mahal ini baik untuk hidup Anda? Mengapa banyak orang rela mengeluarkan uang lebih untuk membeli barang-barang ini?

Berikut tiga hal yang menjadi alasan mengapa orang membeli barang-barang dengan harga mahal.

1. Mencari pengalaman luar biasa

Jika Anda ingin pergi makan, dan Anda diminta untuk memilih rumah makan antara tempat makan pinggir jalan hingga restoran bintang lima, tentu anda akan memilih restoran bintang lima.

Bisa jadi anda memilih rumah makan cepat saji yang bisa dikatakan berada di tengah-tengah kedua pilihan tadi.

Bila pilihan Anda jatuh ke restoran bintang lima, pasti karena anda ingin merasakan santapan yang lezat ala restoran bintang lima.

Mengutip dari BBC, psikolog sekaligus profesir bisnis dan administrasi Harvard, Michael Norton, mengatakan bahwa logika ini juga sama bila digunakan bila andan menanyakan mengapa orang membeli barang yang mahal.

“Ada kepuasan tersendiri ketika Anda pergi mencari pengalaman berkualitas," ujar Norton. 

Jadi sangat mungkin jika satu botol whiskey seharga Rp 135 juta (10.000 dollar AS) dua kali lebih bagus daripada whiskey seharga Rp 60 juta (5.000 dollar AS) karena ia menawarkan pengalaman yang luar biasa.

Seorang pembalap amatir, pengusaha, sekaligus kolektor Ferrari, Joshua Cartu, mengatakan bahwa membeli mobil mewah bukan mesalah ia menyukainya, tapi karena ia mendapat akses untuk datang ke acara-acara spesial dan membangun hubungan sosial yang eksklusif.

2. Tanda kesuksesan

Beberapa orang mengeluarkan banyak uang karena ingin menunjukkan bahwa mereka sukses.

“Anda mungkin ingin menunjukkan ke semua orang bahwa kamu telah mencapai apa yang kamu inginkan,” ujar Cartu dikutip dari BBC.

Baginya dirinya hal ini menjadi hal yang penting karena ia memulainya dari nol. Dan itulah yang membuat dirinya ingin menunjukkan kepada orang lain.

Menurut teori ekonomi, permintaan yang semakin tinggi terhadap suatu barang terjadi karena turunnya harga barang.

Sedangkan yang terjadi sekarang berbeda. Konsep veblen good lebih diminati banyak orang, di mana meningkatnya harga barang karena sifatnya yang eksklusif dan diinginkan banyak orang membuat permintaan meningkat.

3. Kesenangan

Alasan yang simpel mengapa orang membeli barang-barang dengan harga mahal, adalah untuk kesenangan.

Beberapa orang membeli barang-barang mewah dengan harga mewah karena telah menjadi kesenangan tersendiri baginya.

Mengutip dari BBC, Norton mengatakan bahwa barang-barang tersebut sebenarnya tidak menambah tingkat kebahagiaan Anda dalam jangka waktu yang lama.

“Sebagian besar dari kita sebenarnya bisa memaksimalkan barang-barang yang sudah kita miliki untuk membahagiakan diri kita,” ujar Norton

Sebagai gantinya, dia menyarankan Anda mengeluarkan uang untuk hal-hal yang penting dan berguna bagi diri Anda serta sesuatu yang menambah pengalaman Anda. Bisa juga untuk melakukan hal-hal yang baik bagi orang lain.

“Membagikannya kepada orang lain yang lebih membutuhkan mungkin lebih menambah tingkat kebahagiaan kita seumur hidup,” tambahnya.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/10/12/110000826/3-alasan-mengapa-orang-membeli-barang-barang-mahal

Terkini Lainnya

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke