Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengurus PKPU Surati Bareskrim Minta Bos First Travel Dihadirkan

Adapun surat bernomor 021/PKPU-FT/X/2017 itu dikirimkan pada 10 Oktober 2017. Dalam surat tersebut, pengurus menyebut kreditur yang terdiri dari jemaah, vendor, agen, dan pajak tak puas dengan pembahasan proposal perdamaian yang diselenggarakan pada 29 September 2017.

Sebab, pihak debitur dalam hal ini direksi First Travel tak hadir dan hanya diwakilkan oleh kuasa hukum. Sementara itu, kuasa hukum tak dapat memberi jawaban yang spesifik dan memuaskan kreditur.

"Pengurus sudah kirim surat ke penyidik. Bareskrim bilang akan diproses, cuma mereka tanya apa ini ada upaya juga dari kuasa hukum atau tersangka," kata anggota tim pengurus PKPU First Travel, Sexio Yuni Noor Sidqy, di Pengadilan Niaga, Jakarta Pusat, Rabu (18/10/2017).

Dia mengatakan, pihak debitur lah yang seharusnya mengajukan permintaan tersebut. Sebab, pengurus sifatnya hanya berkoordinasi secara formal dengan kepolisian. Dengan demikian, dia meminta, kuasa hukum debitur mengajukan surat kepada penyidik Bareskrim Mabes Polri. 

"Sebelumnya kasus seperti ini sudah pernah terjadi. Dulu Bos Cipaganti jadi tahanan Polda Bandung bisa dihadirkan dalam rapat kreditur," kata Sexio.

Bareskrim Mabes Polri sebelumnya menetapkan Direktur Utama Andika Surachman, Anniesa Hasibuan, dan Direktur Keuangan First Travel Kiki Hasibuan sebagai tersangka. Dalam kasus ini, First Travel menawarkan harga pemberangkatan umrah yang lebih murah dari agen travel lainnya. Pembeli tergiur dan memesan paket umrah.

Namun, hingga batas waktu yang dijanjikan, calon jemaah tak kunjung berangkat. Perusahaan itu kemudian dianggap menipu calon jemaah yang ingin melaksanakan umrah.

Rencananya, rapat kreditur akan dilaksanakan pada 23 dan 30 Oktober 2017. Andika atau petinggi First Travel lainnya diharapkan hadir dalam rapat kreditur tersebut.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/10/18/214232526/pengurus-pkpu-surati-bareskrim-minta-bos-first-travel-dihadirkan

Terkini Lainnya

Bahan Pokok Hari Ini 30 April 2024: Harga Daging Ayam Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Bahan Pokok Hari Ini 30 April 2024: Harga Daging Ayam Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Minta Omnibus Law Dicabut, KSPI Sebut 50.000 Buruh Akan Kepung Istana

Minta Omnibus Law Dicabut, KSPI Sebut 50.000 Buruh Akan Kepung Istana

Whats New
Laba Bersih BSI Naik 17 Persen Jadi Rp 1,71 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BSI Naik 17 Persen Jadi Rp 1,71 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Pertumbuhan Upah Lambat, 29 Persen Pekerja AS Kesulitan Memenuhi Kebutuhan

Pertumbuhan Upah Lambat, 29 Persen Pekerja AS Kesulitan Memenuhi Kebutuhan

Whats New
Strategi BNI di Tengah Tren Kenaikan Suku Bunga dan Inflasi

Strategi BNI di Tengah Tren Kenaikan Suku Bunga dan Inflasi

Whats New
BPS Perkirakan Produksi Beras Surplus, Pengamat Pangan Minta Bulog Serap Gabah Petani

BPS Perkirakan Produksi Beras Surplus, Pengamat Pangan Minta Bulog Serap Gabah Petani

Whats New
Pengusaha Belum Realisasikan Impor Bawang Putih, Mendag: Kita Akan Penalti

Pengusaha Belum Realisasikan Impor Bawang Putih, Mendag: Kita Akan Penalti

Whats New
Kemendag Resmi Keluarkan Bahan Bahan Baku Tepung Terigu dari Lartas

Kemendag Resmi Keluarkan Bahan Bahan Baku Tepung Terigu dari Lartas

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 30 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 30 April 2024

Spend Smart
Kementan Tetapkan HET Biaya Pupuk Subsidi Organik Rp 800 Per Kilogram

Kementan Tetapkan HET Biaya Pupuk Subsidi Organik Rp 800 Per Kilogram

Whats New
Warung Madura Buka 24 Jam, Mendag Zulhas: Kenapa Dilarang? Bolehlah...

Warung Madura Buka 24 Jam, Mendag Zulhas: Kenapa Dilarang? Bolehlah...

Whats New
Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Alat Belajar Hibah Akhirnya Diterima, Ini Kata Pihak SLB

Alat Belajar Hibah Akhirnya Diterima, Ini Kata Pihak SLB

Whats New
Harga Emas Antam Hari Ini Selasa 30 April 2024

Harga Emas Antam Hari Ini Selasa 30 April 2024

Spend Smart
Jalin Kerja Sama dengan Iran, Indonesia Siap Perkuat Pertanian dengan Teknologi

Jalin Kerja Sama dengan Iran, Indonesia Siap Perkuat Pertanian dengan Teknologi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke