Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pertumbuhan Ekonomi China Turun ke 6,8 Persen

Mengutip BBC, Kamis (19/10/2017), namun demikian pertumbuhan ekonomi tersebut masih sesuai proyeksi. Pasalnya, pemerintah China menargetkan pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2017 mencapai 6,5 persen.

Saat ini, ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut tengah berupaya mengelola utang dan mengatasi masalah bubble properti tanpa mengganggu pertumbuhan. Upaya-upaya tersebut diekspektasikan bakal mengganggu kegiatan ekonomi di beberapa bagian di China.

Akan tetapi, pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2017 didukung oleh peningkatan yang di luar ekspektasi pada sektor pinjaman perbankan dan perdagangan. Pada kuartal I dan II 2017, pertumbuhan ekonomi China mencapai 6,9 persen.

(Baca: Apakah Indonesia Bisa Stop Impor Barang dari China?)

"Arah kebijakan fiskal yang kurang suportif dan melambatnya pertumbuhan kredit menyebabkan perlambatan dalam beberapa bulan ke depan," kata ekonom China Capital Economics Julian Evans-Pritchard.

Data pertumbuhan ekonomi China kuartal III 2017 dipublikasikan bersamaan dengan kongres Partai Komunis. Pada kongres tersebut, diputuskan arah kebijakan pemerintahan China ke depan.

Presiden Xi Jinping menyatakan China akan memperdalam reformasi ekonomi dan finansial. Di samping itu, Xi menuturkan bahwa China akan membuka pasar untuk investor-investor asing.

"Ekonomi China telah bertransisi dari fase pertumbuhan yang pesat ke tahap perkembangan berkualitas tinggi," ujar Xi.

Sejak krisis keuangan global, pertumbuhan ekonomi China melambat. Sebelumnya, rata-rata pertumbuhan ekonomi China adalah 10 persen per tahun pada tiga dekade lalu, namun merosot ke 6,7 persen pada tahun lalu.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/10/20/070000026/pertumbuhan-ekonomi-china-turun-ke-6-8-persen

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke