Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Membaiknya Perekonomian Indonesia Ada di Tangan Pemerintah

KOMPAS.com - Membaiknya perekonomian Indonesia, khususnya menjelang tahun politik 2018 dan 2019 ada di tangan pemerintah. Paling penting adalah pemerintah tetap konsisten menjalankan kebijakan yang berlaku. "Optimisme sebagai dampak positif pada target pertumbuhan ekonomi nasional 5,2 persen," tulis Property Market Outlook 2018 yang dikirim laman Rumah.com pada Kompas.com hari ini.

Property Market Outlook 2018 sedikitnya memberikan empat gambaran soal perkembangan dunia properti sebagai salah satu acuan mencermati kondisi pasar pada 2018 dan 2019. " "Kemampuan pemerintah untuk mendorong ekonomi nasional ke arah yang lebih positif terbukti mampu menjaga optimisme pasar properti," kata Ike Hamdan, Head of Marketing Rumah.com.

Pada  Property Market Outlook 2018, pasar properti di kuartal III 2017 akan mencapai posisi stabil. Akan tetapi, penjual masih memperhatikan daya beli konsumen.

Pada sektor perilaku konsumen properti, terlihat bahwa kepemilikan ruah bukanlah hal yang eksklusif lagi. Sementara, properti residensial yang menjadi perhatian adalah kelas menenagh. Sistem pembayaran palinbg diminati adalah cicilan jangka panjang.

Pada bagian ini, hasil penelitian menunjukkan bahwa ada tingkat kepuasan hingga 54 persen pada 2017 yang menunjukkan usaha pemerintah membuat harga rumah lebih terjangkau.

Jabodetabek masih menjadi lokasi incaran bagi responden yang membeli rumah, dengan Jakarta berada pada posisi teratas, disusul Bogor. Di luar Jabodetabek, Bandung menjadi kota favorit, selanjutnya Surabaya, dan Semarang.

Sementara itu, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) menurut Bank Indonesia (BI) pada sepajang 2017 diprediksi stabil. Konsumsi pribadi menjadi fondasinya. Belanja negara untuk infrastruktur meningkat. Investasi swasta mengalami pertumbuhan, walaupun secara bertahap. Kondisi ini menjadi bagian dalam mencermati pertumbuhan properti Tanah Air.

Lantas, pasar properti nasional pada 2018 diperkirakan akan lebih positif, melanjutkan tren yang telah terbentuk sepanjang semester pertama 2017. Di sisi suplai, perlambatan pasar properti pada pertengahan 2018 sebagai dampak Hari Raya Idul Fitri serta Pilkada Serentak 2018 mungkin terjadi, begitu juga menjelang Pemilu Legislatif & Pemilihan Presiden 2019.

Sementara di sisi permintaan, kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah membuat optimisme konsumen dalam membeli rumah pada 2018 masih tetap tinggi. Porsi permintaan terbesar akan datang dari rumah tipe menengah dengan harga di bawah Rp 700 juta. Konsumen akan mencari perumahan tipe klaster, terutama di wilayah satelit kota besar dengan akses menuju pintu tol dan sarana transportasi massal. Seiring tumbuhnya suku bunga untuk Kredit Pemilikian Apartemen, akan terjadi pertumbuhan yang moderat pada hunian jenis apartemen.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/10/20/174914026/membaiknya-perekonomian-indonesia-ada-di-tangan-pemerintah

Terkini Lainnya

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan 'Employee Benefit'

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan "Employee Benefit"

Whats New
Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Spend Smart
Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Whats New
Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Whats New
Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke