Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bitcoin Kini Tembus Rp 82 Juta Per Keping, Apa Sebabnya?

Apa penyebabnya? Seperti dikutip dari CNBC, salah satu penyebabnya adalah naiknya permintaan akan bitcoin, sebelum mata uang tersebut dipecah (split) yang dikenal dengan sebutan "fork".

"Fork" ini akan menciptakan mata uang virtual baru turunan bitcoin, yakni bitcoin gold. Pemegang bitcoin akan mendapatkan sejumlah bitcoin gold saat mata uang virtual baru tersebut diterbitkan, dalam artian sederhananya, mereka akan mendapatkan duit gratis.

Alex Sunnarborg, mitra pendiri perusahaan pengelola dana cryptocurrency Tetras Capital mengatakan, pada pemegang bitcoin sebenarnya bertaruh sebagai pemegang bitcoin, walaupun ada pemisahan.

(Baca: Hati-hati, Ada Risiko di Balik Penguatan Bitcoin)

Sebab, bitcoin sudah melakukan "fork" di Agustus ketika cryptocurrency baru tercipta bernama bitcoin cash. Setelah "fork" ini, bitcoin terus menguat.

Selain itu, penguatan bitcoin juga disebabkan oleh rumor yang beredar bahwa China akan mencabut larangan penggunaan cryptocurrency untuk transaksi. Rumor ini semakin membuat bitcoin menguat.

Selanjutnya, bitcoin juga menguat akibat blunder perusahaan besar seperti JPMorgan Chase yang mengejek bitcoin. Sebelumnya CEO JPMorgan Chase Jamie Dimon mengatakan bahwa bitcoin merupakan "fraud" atau penipuan. Sementara orang yang berinvestasi ke bitcoin adalah "orang bodoh."

Dalam pemungutan data yang dilakukan CNBC pekan lalu, separuh responden menilai harga bitcoin akan terus merangkak ke level 10.000 dollar AS.

Salah satu hegde fund manager, Michael Novogratz mengatakan ke CNBC bahwa bitcoin akan tembus level 10.000 dollar AS dalam 10 bulan ke depan. Estimasi ini tentu saja turut memperkuat permintaan akan bitcoin.

Faktor lain, yakni perusahaan-perusahaan besar serta sejumlah negara mulai terbuka akan penggunaan mata uang virtual. Jepang misalnya, negeri Matahari Terbit ini memperbolehkan perusahaan lokal menerima pembayaran dalam bentuk mata uang digital.

Menurut website CryptoCompare, Sabtu (21/10/2017), sebanyak 57 persen perdagangan bitcoin dilakukan dalam mata uang yen.

Namun, masih banyak negara yang enggan merangkul mata uang virtual sebagai mata uang resmi dalam transaksi pembayaran, bahkan di China. Di banyak negara tersebut, cryptocurency masih terkendala aturan dan regulasi.

Selain itu, bagi yang berminat untuk berinvestasi juga harus berhati-hati, sebab bitcoin sendiri sudah naik 500 persen hanya dalam waktu setahun belakangan.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/10/22/130000726/bitcoin-kini-tembus-rp-82-juta-per-keping-apa-sebabnya-

Terkini Lainnya

KKP Akan Lepasliarkan 277.800 Ekor Benih Lobster di Perairan Lampung

KKP Akan Lepasliarkan 277.800 Ekor Benih Lobster di Perairan Lampung

Whats New
Grab Naikkan Target Laba 2024, Ini Sebabnya

Grab Naikkan Target Laba 2024, Ini Sebabnya

Whats New
Selamatkan Pemegang Polis, Jiwasraya Siapkan Strategi Jemput Bola

Selamatkan Pemegang Polis, Jiwasraya Siapkan Strategi Jemput Bola

Whats New
Tak Hanya Pendapatan Daerah, Smelter Nikel di Morowali Tumbuhkan Usaha Masyarakat Sekitar

Tak Hanya Pendapatan Daerah, Smelter Nikel di Morowali Tumbuhkan Usaha Masyarakat Sekitar

Whats New
IHSG Ditutup Naik Tembus Level 6.200, Rupiah Menguat Jauhi Rp 16.000

IHSG Ditutup Naik Tembus Level 6.200, Rupiah Menguat Jauhi Rp 16.000

Whats New
Trafik Pengiriman Lion Parcel Naik 40 Persen Selama Ramadhan 2024

Trafik Pengiriman Lion Parcel Naik 40 Persen Selama Ramadhan 2024

Whats New
OJK Sebut Investree Belum Capai Ketentuan Modal Minimum

OJK Sebut Investree Belum Capai Ketentuan Modal Minimum

Whats New
Wajib Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Ini Respons Asosiasi

Wajib Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Ini Respons Asosiasi

Whats New
Gelar Kuliah Umum, Politeknik Tridaya Virtu Morosi Soroti Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Industri Hilirisasi

Gelar Kuliah Umum, Politeknik Tridaya Virtu Morosi Soroti Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Industri Hilirisasi

Whats New
Alfamidi Blak-blakan soal Penertiban Juru Parkir Liar di Minimarket

Alfamidi Blak-blakan soal Penertiban Juru Parkir Liar di Minimarket

Whats New
Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi, Bukti Nyata Konsistensi Sampoerna Kembangkan SDM

Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi, Bukti Nyata Konsistensi Sampoerna Kembangkan SDM

Work Smart
J&T Cargo Beri 3 Kemudahan Layanan Logistik untuk Pelaku Bisnis

J&T Cargo Beri 3 Kemudahan Layanan Logistik untuk Pelaku Bisnis

Whats New
Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

Whats New
Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

Whats New
Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke