Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Uang Elektronik Belum Pengaruhi Bisnis Peruri 

"Sampai saat ini belum berpengaruh (dengan uang elektronik). Kami masih mencetak uang rupiah," ujar Direktur Utama Peruri, Prasetio saat ditemui di Kantor Pusat Peruri, Jakarta, Selasa (24/10/2017).

Prasetio mengungkapkan, hingga Oktober 2017, perusahaan telah mencetak uang Rupiah emisi baru sebesar 8 miliar bilyet. Capaian itu didapat perusahaan sejak mencetak uang Rupiah emisi barus pada Desember 2016.

Pada periode 2016-2017 perusahaan mendapat penugasan pencetakan uang rupiah dari Bank Indonesia (BI) sebanyak 19 miliar bilyet dengan perincian pada 2016 sebanyak 6,1 miliar bilyet, pada 2017 sebanyak 11,5 miliar bilyet dan Januari 2018 sebanyak 1,5 miliar bilyet.

Selain itu, pendapatan perusahaan juga meningkat pada pada semester I 2017 sebesar Rp 1,3 triliun. Angka ini meningkat 40,75 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 946,4 miliar.

"Sampai akhir tahun kira-kira kami bisa mencetak sampai 11,5 miliar bilyet," tutur dia.

Prasetio menuturkan, selain rupiah, Peruri juga mencetak uang kertas dan uang logam negara lain, salah satunya Filipina.

"Kapasitas yang kami utamakan (uang) untuk Bank Indonesia. Namun, daripada nganggur kami juga kerjain (uang negara lain). Akan tetapi,  Bank Indonesia harus selesai dulu," pungkas dia. 

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/10/25/053922426/uang-elektronik-belum-pengaruhi-bisnis-peruri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke