Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Biayai Ekspor, Indonesia Eximbank Diversifikasi Pasar Non-Tradisional

Direktur Pelaksana II Indonesia Eximbank Indra Wijaya mengatakan, langkah diversifikasi dimulai pada 2018. Diversifikasi dilakukan khusus menyasar untuk pasar non-tradisional.

"Tahun depan coba diversifikasi untuk pasar non-tradisional," ujarnya, dalam konferensi pers di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (28/10/2017).

Sejauh ini, kata dia, Eximbank terus menyalurkan kredit ekspor untuk pelaku Usaha Kecil dan Menengah Ekspor (UKME). Pembiayaan ekspor untuk UKME juga terus meningkat tiap tahun.

Pada 2010, pembiayaan UKME baru Rp 536,7 miliar, namun hingga Juni 2017 pembiayaan di sektor itu telah mencapai Rp 11,3 Triliun.

"Target kami tahun ini Rp 14,8 Triliun, posisi per September sudah tercapai Rp 12 Triliun, kebanyakan nasabah yang dibiayai memang koorporasi memiliki supplier," katanya.

Eximbank juga berupaya mengurangi kredit macet dari UKME. Sejauh ini angka kredit macet cukup tinggi hingga mencapai 4,6 persen.

"NPL UKME 4,6 persen, dan ini memang angka yang tinggi. Tapi dilihat dari profilnya kita terus lakukan pemberdayaan, karena kami berdayakan mulai dari masuk dan ekspor, itu risiko kita dan kita mendorong agar dapat bangkit lagi," tambahnya.

Direktur eksekutif Indonesia Eximbank Sinthya Roesly sebelumnya mengatakan, sejak didirikan pada 2009, Eximbank terus menyalurkan kredit untuk keperluan ekspor.

Selama 8 tahun, sejumlah aset, pembiayaan, penjaminan meningkat. Sinthya merinci aset lembaga itu misalnya dari Rp 8 Triliun sejak berdiri, kini menjadi 108 Triliun.

Dari sektor pembiayaan, Eximbank telah menyalurkan kredit ekspor hingga Rp 98 triliun dari semula Rp 9 Triliun. Sektor penjaminan juga tumbuh dari semula Rp 300 Miliar kini bernilai Rp 9 Triliun. Sementara sektor asuransi yang sebelumnya bernilai aset nol kini telah beromset Rp 10 Triliun.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/10/29/110000926/biayai-ekspor-indonesia-eximbank-diversifikasi-pasar-non-tradisional

Terkini Lainnya

ICDX Targetkan Transaksi Komoditi Syariah Capai Rp 2,5 Triliun

ICDX Targetkan Transaksi Komoditi Syariah Capai Rp 2,5 Triliun

Whats New
Ketentuan Cuti Melahirkan ASN akan Diperbarui, Termasuk bagi ASN Pria

Ketentuan Cuti Melahirkan ASN akan Diperbarui, Termasuk bagi ASN Pria

Whats New
THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

Work Smart
Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Spend Smart
Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Whats New
Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Whats New
IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Whats New
Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Whats New
Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Whats New
Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Whats New
Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Whats New
Ini 4 Perusahaan Terindikasi 'Fraud' Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Ini 4 Perusahaan Terindikasi "Fraud" Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Whats New
[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan 'Fraud' 4 Debitor LPEI

[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan "Fraud" 4 Debitor LPEI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke