Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BEI Kaji Bangun Bursa Efek Syariah di Surabaya

Bos BEI pun menanggapinya dengan mengadakan studi banding ke Dubai Financial Market (DFM) di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), bursa efek syariah terbesar di dunia saat ini.

Pada sesi sharing dengan media, Sabtu (28/10/2017) malam, Tito mengungkapkan rencana ini. "Karena pembentukan bursa biayanya mahal, BEI akan support Kadin untuk hal ini. Kadin yang mempromotori, BEI yang akan manage," kata dia.

Menurut dia, Indonesia adalah negara berpenduduk muslim terbanyak di dunia. Growth dari pasar syariah dua kali lipat dari pasar konvensional.

Namun, pasar syariah belum bisa memberikan return yang lebih besar. Kenapa? Karena belum banyak yang bermain di sana. Hal inilah yang mendasari BEI setuju dengan usulan Kadin Indonesia untuk membentuk Sharia Stock Exchange di Indonesia.

Tito menilai pendirian bursa saham syariah pada dasarnya tidak sulit. Indonesia sudah memiliki produk syariah, termasuk saham syariah. Landasan hukum pasar modal syariah pun dinilai sudah mencukupi.

Indonesia saat ini memiliki 17 fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) dan 10 peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) soal pasar modal syariah.

Bahkan di Indonesia sebenarnya sudah ada fatwa mengenai penerbitan dan perdagangan waran syariah. "Masalahnya, semua aturan belum dikonversi jadi mekanisme. Produknya belum ada," lanjut dia.

Tito melanjutkan, yang belum jelas mengenai bursa efek syariah ini adalah prosesnya. Tito kembali mencontohkan, jika seorang investor memiliki aset senilai Rp 1 miliar. Namun dia hanya punya uang Rp 10 juta. Di pasar saham konvensional, investor ini boleh berinvestasi. Namun di syariah tidak bisa.

"Di syariah masih banyak proses atau terkait aturan yang susah. Sementara di Dubai Financial Market semua prosesnya syariah secara end to end. Untuk itu kami mau belajar," ujar Tito.

Tito melanjutkan, anggota bursa juga pada dasarnya sudah siap. Saat ini setidaknya ada 12 anggota bursa yang mengembangkan syariah online trading system (SOTS). Ke depan, bursa efek syariah ini ditargetkan menjadi pelengkap bursa efek konvensional.

Surabaya

Rencananya, bursa saham syariah ini tidak akan didirikan di Jakarta. "Saya kira lebih baik di Surabaya," imbuh Tito.

Alasannya, saat ini distibusi broker masih terpusat di Jabodetabek. Diestimasi sekitar 70 persen broker ada di daerah tersebut.

Tito masih belum pasang target kapan bursa syariah ini bakal berjalan. "Secara teori, sembilan bulan juga bisa jalan," cetus dia.

Kini BEI masih mengkaji hal-hal yang perlu dipersiapkan. Dua pekan ke depan, BEI juga akan kembali menemui DFM, dengan salah satu agenda untuk mempersiapkan bursa syariah ini. "Saya juga akan ajak Rosan," kata Tito.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/10/30/060000026/bei-kaji-bangun-bursa-efek-syariah-di-surabaya

Terkini Lainnya

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke