Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berkonsep Syariah, Kenapa Bursa Dubai Tidak Pakai Kata "Islamic"?

Namun anehnya, bursa syariah ini tidak menggunakan kata "syariah" atau "Islamic" yang merepresentasikan sesuatu hal tersebut adalah syariah berlandaskan hukum Islam dan bukan bursa konvensional.

Saeed Mubarak Khalfan Kharbash, Head of Strategy & Planning Dubai Islamic Economy Development Centre (DIEDC) mengatakan, pada 2013 lalu penguasa Dubai membentuk DIEDC dengan visi dan misi menjadi pusat global Islamic Economy hub.

Dengan target tersebut, ada tiga pilar bisnis yang dilakukan yakni Islamic Finance, Halal Industry dan Islamic Finance. Strategi ini harus tercapai di 2021.

"Mengapa tidak pakai kata Islamic tapi mau jadi nomor 1? Karena investor di DFM tidak hanya muslim tetapi juga non-muslim. Tetapi prosesnya syariah, manajer investasinya syariah, sehingga sistemnya juga syariah," kata dia di Dubai, Minggu (29/10/2017).

Menurut dia, penggunaan nama yang lebih berstandar internasional dilakukan sejak tahun 2006. Dengan dibangunnya sistem standar DFM dengan proses end to end secara syariah, maka banyak negara ingin belajar membangun bursa syariah sendiri.

"China juga mau adopsi ini (pengelolaan bursa syariah) sehingga mereka bisa menjalankan bisnisnya ke negara-negara dengan penduduk muslim," lanjut dia. Di China, banyak perusahaan konvensional menerbitkan sukuk.

Lantas, bagaimana meyakinkan investor untuk berinvestasi melalui DFM?.

"Sebanyak 30 persen investor bukan muslim. Tapi tidak masalah," lanjut dia.

DFM, lanjut dia, menawarkan kualitas produk nomor satu dengan return yang baik, sehingga investor non-muslim juga memburunya.

DFM juga menjalankan aplikasi untuk mempermudah investor jual beli saham melalui smartphone. Hal ini sesuai dengan target penguasa Dubai untuk menjadikan Dubai menjadi smart city.

Selain China, sejumlah negara juga ingin mempelajari konsep Islamic Economy misal New Zealand, Jepang, dan Australia.

DFM saat ini memiliki indeks return 12 persen.Efek syariah yang ditawarkan yakni saham, sukuk, reksa dana, ETF dan REITS. Pangsa pasar sukuk globalnya sebesar 10,5 persen atau terbesar ketiga di dunia. Sementara pangsa pasar reksa dana syariahnya mencapai 0,4 persen secara global.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/10/30/093000026/berkonsep-syariah-kenapa-bursa-dubai-tidak-pakai-kata-islamic-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke