Pertumbuhan laba bersih tersebut didukung oleh pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) yang meningkat 5,4 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 9,4 triliun.
“Di tengah kegiatan perekonomian yang relatif melambat, kami sampaikan bahwa kinerja perusahaan selama sembilan bulan pertama tahun 2017 terus mengalami kemajuan," kata Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M Siahaan Selasa (31/10/2017) dalam keterangan resmi.
Dengan total aset mencapai sebesar Rp 252,13 triliun per 30 September 2017, CIMB Niaga merupakan bank terbesar kelima di Indonesia dari sisi aset.
Jumlah kredit bruto yang disalurkan tumbuh 2,7 persen menjadi Rp 178,8 triliun per 30 September 2017. Dari total penyaluran kredit tersebut, kredit konsumer tercatat sebesar Rp 49,6 triliun dan kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mencapai Rp 34,68 triliun.
Wholesale banking menyumbang proporsi terbesar dari kredit yang disalurkan, dengan kredit korporasi sebesar Rp 63,81 triliun dan kredit komersial sebesar Rp 30,71 triliun.
"Strategi yang kami ambil yakni fokus pada kredit pemilikan rumah maupun sektor UKM terus menampakkan hasil," Tigor menambahkan.
Total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp 187,25 triliun per 30 September 2017.
Di segmen perbankan syariah, total pembiayaan Unit Usaha Syariah CIMB Niaga mencapai Rp 14,84 triliun dengan DPK sebesar Rp 16,84 triliun.
Capital Adequacy Ratio (CAR) CIMB Niaga tercatat sebesar 18,96 persen per 30 September 2017, meningkat 82 bps secara tahunan.
https://ekonomi.kompas.com/read/2017/10/31/191529726/kuartal-iii-2017-laba-bersih-konsilidasi-cimb-niaga-rp-22-triliun