Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kuartal III, Penjualan Produk Unilever Indonesia Melambat

Tevilyan Yudhistira Rusli, Direktur Keuangan Unilever Indonesia mengatakan, hal ini terjadi disebabkan karena imbas perlambatan konsumsi rumah tangga Indonesia yang pada sembilan bulan pertama pada 2017 tercatat lebih lambat dibanding sembilan bulan pertama 2016.

Penjualan produk home and personal care Unilever naik 2,1 persen dari Rp 20,6 triliun ke Rp 21,1 triliun, sedangkan foods and refreshment naiknya sebesar 7,1 persen dari Rp 9,5 triliun ke Rp 10,1 triliun.

Pertumbuhan laba perseroan juga melambat dibanding tahun sebelumnya. Pada sembilan bulan pertama 2016, perseroan berhasil mengumpulkan laba hingga Rp 4,75 triliun atau tumbuh 13,64 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

(Baca: Dikabarkan Akan Menjual Merek Blue Band, Begini Tanggapan Unilever)

Sedangkan tahun ini, pertumbuhan laba perseroan Unilever hanya meningkat 10,1 persen yakni dari Rp 4,75 triliun menjadi Rp 5,23 triliun.

Sekretaris Perusahaan Unilever Indonesia, Sancoyo Antariso menambahkan, bahwa semua penjualan untuk semua kategori produk Unilever saat ini mengalami perlambatan.

“Ada 55 kategori sih sebetulnya. Semua kategori melambat, termasuk kategori lain seperti salah satunya susu atau yang lainnya,” jelas Sancoyo pada acara Public Expose PT Unilever Indonesia Tbk di Grha Unilever, BSD, Tangerang pada Rabu (1/11/2017).

Sancoyo juga menjelaskan bahwa sebenarnya perkembangan bisnis tahun ini memang ada dampak dari market yang slowing down.

"Jadi kalau dibandingkan, tahun lalu tumbuh hampir 10 persen atau 9,9 persen, sekarang cuma 3,7 persen di sembilan bulan pertama. Dua tahun sebelumnya malah selalu double digit. Salah satu halnya secara overall marketnya memang sedang lemah," tambah Sancoyo.

Kedepannya Unilever akan berusaha berusaha selalu dekat dengan konsumer. Sehingga bisa tahu kebutuhan dan bisa berikan produk dan jasa yang tepat bagi para konsumennya.

Pada kuartal III 2017 ini, Unilever Indonesia membukukan penjualan bersih sebesar Rp 31,2 triliun, dengan laba meningkat 10,1 persen.

Kategori Foods and Refreshment membukukan penjualan sebesar Rp 10,1 triliun, sedangkan kategori home and personal care mencatat penjualan sebesar Rp 21 triliun.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/11/01/165015526/kuartal-iii-penjualan-produk-unilever-indonesia-melambat

Terkini Lainnya

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke