Trump Resmi Pilih Jerome Powell Pimpin The Fed

Menurut Trump, dia memilih Powell sebab Powell dihormati koleganya di bank sentral serta anggota kongress, atas keputusan dan intelegensinya.

"Jay akan membawa pengalaman di sektor swasta dan perspektif nyata di dunia untuk pemerintahan kami," kata Trump di Rose Garden Gedung Putih.

"Sebagai hasil pemahaman apa yang dibutuhkan perekonomian untuk bertumbuh, dan yang paling penting dia mengerti apa yang bisa mendorong Amerika untuk sukses," ujar Trump.

(Baca: Mengenal Jerome Powell, Kandidat Kuat Ketua The Fed yang Baru)

Trump melanjutkan, dia memilih mantan eksekutif perusahaan private equity ini sebab dia condongpada meneruskan kenaikan suku bunga AS secara bertahap dan memiliki visi untuk menderegulasi sejumlah aturan keuangan.

Setelah dipilih Trump, Powell akan diajukan ke Senat. Jika Senat setuju maka pria kelahiran Washington, 64 tahun silam tersebut akan sah jadi pengganti Janet Yellen, pimpinan The Fed yang akan masuk masa pensiun di Februari 2018.

Yellen sendiri disebut sebagai "excellent" oleh Trump. Pada akhir 2015 Yellen menaikkan biaya peminjaman hingga empat kali lipat, namun kemudian mulai menuai hasilnya sebesar 4,5 triliun AS yang masuk ke keuangan The Fed di 2016.

"(Yellen) adalah wanita luar biasa yang sudah menyelesaikan pekerjaan dengan sangat baik," puji Trump ke Yellen, sembari memperkenalkan Powell.

Trump dalam pidatonya mengatakan dia mendukung langkah Yellen untuk terus menjaga suku bunga di kisaran rendah dan pemilihan Powell merefleksikan hal yang sama.

Jay Powell, pernah bekerja di Departemen Keuangan AS di bawah presiden George HW Bush. Dia juga menjabat managing director di Carlyle Group LP sebelum ditunjuk oleh presiden Barack Obama untuk jadi Gubernur The Fed pada 2015.