"Per 1 Januari, tim pengawasan dari Subdit Pengawasan BPH Migas akan mengawasi langsung ke wilayah-wilayah tersebut. Koordinasi dengan aparat dan pemda setempat," kata anggota Komite BPH Migas Muhammad Ibnu Fajar dalam konferensi pers di kantor Kementerian ESDM, Jumat (3/11/2017).
Ibnu menyebutkan, gelaran OPP juga akan dilakukan di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) yang masih masuk dalam program BBM satu harga. Selain itu, timnya juga akan menertibkan para pengecer di luar penyalur yang terdaftar resmi.
Menurut dia, fungsi pengawasan sudah dilakukan pihaknya selama ini, mulai dari bulan Oktober hingga Desember 2017 mendatang. Hal yang sama nantinya akan diberlakukan melalui OPP yang menyasar kawasan lebih luas lagi.
Untuk yang akan datang, yakni tahun 2018 dan 2019, masih akan dibuka lagi titik lokasi BBM satu harga. Komite BPH Migas mencatat, ada target 50 titik penyalur di tahun 2018 dan 46 titik penyalur pada tahun 2019 mendatang.
Lokasi untuk tahun 2018 adalah untuk kawasan dengan infrastruktur darat dan laut terbatas, sedangkan lokasi untuk tahun 2019 adalah tempat-tempat yang sulit dijangkau dan minim infrastruktur.
https://ekonomi.kompas.com/read/2017/11/03/173629426/kontrol-bbm-satu-harga-ditjen-migas-gelar-operasi-patuh-penyalur