Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Laba DBS Merosot 25 Persen

Mengutip The Straits Times, Senin (6/11/2017), merosotnya laba DBS sejalan dengan peningkatan provisi alias cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) perseroan yang naik hampir dua kali lipat. Pencadangan dilakukan atas terjadinya kredit bermasalah.

Sejalan dengan masih melemahnya sektor minyak dan gas, biaya kredit dan kerugian lainnya naik menjadi 815 juta dollar Singapura. Angka ini naik 87 persen dibandingkan 436 juta dollar Singapura pada periode yang sama tahun 2016.

Pendapatan DBS pada kuartal III 2017 tercatat tumbuh 4 persen secara tahunan menjadi 3,06 miliar dollar Singapura. Sementara itu, pendapatan bunga bersih (net interest income) naik 9 persen secara tahunan menjadi 1,98 miliar dollar Singapura.

Pendapatan berbasis biaya dan komisi (fee based income) tumbuh 12 persen menjadi 685 juta dollar Singapura.

CEO DBS Piyush Gupta menyatakan, momentum bisnis telah kuat, sejalan dengan berlanjutnya upaya DBS untuk menangkap peluang pada lingkungan bisnis yang ada saat ini di seluruh pasar operasional DBS.

"Pinjaman yang luas dan total pendapatan maupun laba sebelum pencadangan menyentuh level tertinggi baru, melebihi dampak suku bunga dan pendapatan perdagangan yang kurang menguntungkan," kata Gupta.

https://ekonomi.kompas.com/read/2017/11/06/105400126/laba-dbs-merosot-25-persen

Terkini Lainnya

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke